Kamis,11 Januari
Pulihkanlah Kami
Bacalah Mazmur 60: 1—7. Menurut Anda, untuk kesempatan apakah mazmur ini akan menjadi doa yang cocok? Bagaimanakah kita dapat memperoleh manfaat dari Mazmur ratapan bahkan di masa-masa kehidupan yang penuh sukacita?
Mazmur ratapan umumnya dipahami sebagai doa orang-orang yang hidup melalui masa-masa sulit baik fisik, psikis, maupun spiritual. Atau ketiganya.
Namun, ini tidak berarti bahwa kita harus menghindari mazmur ini, bahkan di saat-saat yang baik. Kadang-kadang mungkin ada keterpisahan total antara kata-kata dalam mazmur dan pengalaman penyembah saat ini. Artinya, mazmur ratapan bisa bermanfaat bagi jemaah yang tidak dalam kesusahan.
Pertama, mazmur ini dapat membuat kita lebih sadar bahwa penderitaan adalah bagian dari pengalaman umum manusia, dan itu terjadi baik pada orang benar maupun orang jahat. Kitab Mazmur meyakinkan kita bahwa Tuhan memegang kendali dan memberikan kekuatan dan solusi pada saat kesulitan. Bahkan dalam mazmur ini, sekalipun di tengah kesusahan (“Engkau telah menggoncangkan bumi” Mzm. 60: 4), pemazmur menunjukkan harapan utamanya dalam pembebasan Allah.
* Kedua, mazmur ratapan mengajarkan kita belas kasihan terhadap para penderita. Saat mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukur kita kepada Tuhan, terutama di depan umum, kita harus memperhatikan orang-orang yang kurang beruntung. Tentu, kita mungkin memiliki hal-hal baik saat ini, tetapi siapa yang tidak tahu orang-orang di sekitar kita yang sangat menderita? Berdoa seperti mazmur ini dapat membantu kita untuk tidak melupakan mereka yang sedang mengalami masa-masa sulit. Kitab Mazmur harus membangkitkan dalam diri kita belas kasihan dan keinginan untuk melayani penderitaan seperti yang Yesus lakukan.
“Dunia ini adalah tempat tinggal penderita kusta yang luas, tetapi Kristus datang untuk menyembuhkan orang sakit, untuk memberitakan pembebasan kepada para tawanan Iblis. Dia sendiri adalah kesehatan dan kekuatan. Dia memberikan hidup-Nya kepada yang sakit, yang menderita, yang kerasukan setan. Dia tidak menolak siapa pun yang datang untuk menerima kuasa kesembuhan-Nya. Ia tahu bahwa mereka yang memohon pertolongan-Nya telah membawa penyakit kepada diri mereka sendiri; namun, Ia tidak menolak untuk menyembuhkan mereka. Dan ketika kebajikan dari Kristus masuk ke dalam jiwa-jiwa yang malang ini, mereka diinsafkan akan dosa, dan banyak yang disembuhkan dari penyakit rohani mereka, dan juga dari penyakit fisik mereka. Injil masih memiliki kuasa yang sama, dan mengapa kita tidak menyaksikan hasil yang sama pada sekarang ini?”—Ellen G. White, Welfare Ministry, hlm. 24, 25.
Komentar
Posting Komentar