PENOLONG YANG BERKUASA

 21 JANUARI

PENOLONG YANG BERKUASA

"Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa"—Ibrani 2: 17.

Luar biasa—hampir terlalu luar biasa untuk dipahami manusia—adalah pengorbanan Juruselamat demi kita, yang digambarkan dalam semua sistem pengorbanan terdahulu, dalam semua pelayanan khusus di Bait Suci. Dan pengorbanan ini diperlukan. Ketika kita menyadari bahwa penderitaan-Nya diperlukan untuk memastikan kesejahteraan kekal kita, hati kita tersentuh dan luluh. Dia berjanji pada diri-Nya sendiri untuk menyempurnakan keselamatan penuh kita dengan cara yang memuaskan tuntutan keadilan Allah, dan konsisten dengan meninggikan kekudusan hukum-Nya.

Tidak seorang pun yang kurang kudus dari Anak Tunggal Bapa, dapat mempersembahkan korban yang akan ampuh untuk membersihkan semua— bahkan yang paling berdosa dan hina—yang menerima Juruselamat sebagai pendamaian mereka dan menjadi patuh pada hukum surga. Tidak kurang  dari itu yang dapat mengembalikan manusia ke dalam perkenanan Tuhan.

Apa hak Kristus untuk mengambil tawanan dari tangan musuh?— Hak yang didapat-Nya oleh karena pengorbanan yang dilakukan-Nya yang memenuhi prinsip-prinsip keadilan yang mengatur Kerajaan Surga. Dia datang ke bumi ini sebagai Penebus umat yang hilang, untuk mengalahkan musuh yang cerdik, dan, dengan kesetiaan-Nya yang teguh, untuk menyelamatkan semua orang yang menerima Dia sebagai Juruselamat mereka. Di kayu salib Kalvari Dia membayar harga tebusan umat-Nya. Dan dengan demikian Dia memperoleh hak untuk mengambil tawanan dari cengkeraman penipu ulung, yang, dengan kebohongan, menjebak pemerintahan Tuhan, menyebabkan kejatuhan umat manusia sehingga kehilangan semua hak untuk disebut sebagai rakyat setia dari kerajaan Allah yang mulia dan abadi.

Tebusan kita telah dibayar oleh Juruselamat kita. Tidak ada yang perlu diperbudak oleh setan. Kristus berdiri di hadapan kita sebagai Penolong kita yang Mahakuasa. "Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa" (Ibrani 2: 17, 18)—Selected Messages, buku 1, hlm. 309, 310.

Renungkan Lebih Dalam: Kapan terakhir kali Yesus membebaskan saya dari musuh?

Komentar