PEMBEBAS

 08 JANUARI


PEMBEBAS

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan ku-asa-Nya"—Efesus6:10.

Orang-orang Kristen harus jujur ketika berada di antara orang-orang yang korup dan pengkhianat. Dengan hati yang setia kepada Allah, dan diilhami oleh Roh-Nya, dia akan melihat banyak hal yang harus dikeluh kesahkan sementara dikelilingi oleh para pelanggar hukum—mereka yang berada di pihak pemberontak besar, yang telah membuang kesetiaan mereka kepada Allah Surgawi. Kenyataan bahwa kedurhakaan sudah merajalela merupakan alasan yang kuat mengapa dia harus waspada, dan tekun, dan setia dalam pelayanan Tuannya, agar dia dapat dengan benar mewakili agama Yesus Kristus.

Dari segala penjuru prajurit Kristen akan mendengar rencana-rencana Pengkhianatan dan ucapan pemberontakan dari mereka yang meniadakan hukum Allah. Hal ini harus meningkatkan semangatnya untuk bertindak sebagai penjaga yang setia bagi Allah, dan menggunakan segala upaya untuk membawa jiwa-jiwa bernaung di bawah panji Pangeran Imanuel yang berlumuran darah. Semakin pekat kegelapan moral, semakin sungguh-sungguh usaha untuk berjalan bersama Tuhan, agar terang dan kuasa dari-Nya dapat dipantulkan kepada mereka yang berada dalam kegelapan. Kasih orang Kristen yang sejati tidak akan menjadi dingin karena bertambahnya kedurhakaan. Ketika masyarakat tumbuh semakin rusak, seperti pada zaman Nuh dan Lot, akan ada keprihatinan terhadap orang-orang berdosa yang tertipu, tersesat, binasa, yang mempersiapkan diri mereka untuk nasib yang serupa dengan para pelanggar yang binasa oleh air bah dan api Sodom ....

Kita hanya memiliki sedikit waktu untuk berperang; kemudian Kristus akan datang, dan panggung pemberontakan ini akan ditutup .... Seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya, perlawanan melawan dosa harus diperjuangkan—perlawanan terhadap kuasa kegelapan. Waktu yang singkat menuntut aktivitas yang penuh semangat dan tekun dari mereka yang percaya akan kebenaran masa kini. Mereka harus mengajarkan kebenaran melalui ajaran dan teladan. Jika waktu terasa lambat untuk menunggu datangnya Pembebas kita, jika kita tertunduk oleh kesengsaraan dan letih karena kerja keras, sehingga kita merasa tidak sabar untuk mengakhiri penugasan kita, dan untuk menerima pembebasan yang terhormat dari peperangan, marilah kita mengingat—dan biarlah ingatan tersebut memeriksa setiap persungut-an—bahwa Allah meninggalkan kita di bumi untuk menghadapi badai dan konflik, untuk menyempurnakan karakter Kristen kita, untuk membuat kita mengenal lebih baik Allah Bapa dan Kristus Saudara Sulung kita, dan melakukan pekerjaan dalam memenangkan banyak jiwa bagi Kristus— Review and Herald, 25 Oktober 1881.

Renungkan Lebih Dalam: Apakah antagonisme orang-orang yang membenci kekristenan meningkatkan semangat saya untuk mengabarkan Injil, sehingga si pengejek pun memiliki kesempatan untuk diselamatkan?

Komentar