Pelajaran Sabat 4
Tuhan Mendengar dan Melepaskan
Sabat Petang
Untuk Pelajaran Pekan Ini Bacalah: Mzm. 139: 1-18; Mzm. 121; Mzm. 17: 8; Mat: 23: 37; 1 Kor. 10: 1-4; Ibr. 4: 15, 16.
Ayat Hafalan: “Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya” (Mazmur 34: 18).
Berkali-kali, kitab Mazmur menyoroti kebenaran bahwa Tuhan yang berdaulat, yang menciptakan dan menopang alam semesta, juga menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan pribadi yang memulai dan memelihara hubungan dengan umat-Nya.
Tuhan dekat dengan umat-Nya dan dengan ciptaan-Nya, baik di surga maupun di bumi (Mzm. 73: 23, 25). Meskipun Dia “sudah menegakkan takhta-Nya di surga” (Mzm. 103: 19) dan “melintasi awan-awan” (Mzm. 68: 5), Dia juga “dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada*setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan” (Mzm. 145: 18). Kitab Mazmur dengan teguh menjunjung tinggi kebenaran bahwa Tuhan adalah Allah yang hidup, yang bertindak atas nama mereka yang berseru kepada-Nya (Mzm. 55: 17-23). Kitab Mazmur bermakna justru karena didorong oleh, dan ditujukan kepada, Allah yang hidup, yang mendengar dan menjawab doa.
Kita harus ingat bahwa respons yang tepat terhadap kedekatan Tuhan adalah dengan hidup beriman kepada-Nya dan taat kepada perintah-perintah-Nya. Kurang dari iman dan ketaatan seperti ini tidak akan dapat diterima oleh-Nya, seperti yang sering sejarah Israel ungkapkan.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 27 Januari.
Minggu, 20 Januari 2024
Tulang-Tulangku Tidak Terlindung Bagi-Mu
Bacalah Mazmur 139: 1-18. Bagaimanakah ayat-ayat ini secara puitis menggambarkan kuasa (Mzm. 139: 1-6), kehadiran (Mzm. 139: 7-12), dan kebaikan Tuhan (Mzm. 139: 13-18)? Apakah yang dikatakan kebesaran Allah tentang janji-janji-Nya?
Apakah Anda pernah ingin membantu seseorang tetapi tidak memiliki sarana? Demikian pula, beberapa orang mencoba membantu Anda tetapi tidak memahami kebutuhan Anda. Tidak seperti orang yang paling pengasih dan berniat baik sekalipun, Tuhan memiliki pengetahuan yang sempurna tentang kita dan keadaan kita, dan juga sarana untuk membantu kita. Oleh karena itu, janji-janji pertolongan dan pembebasan-Nya bukanlah kata-kata hampa yang dangkal, melainkan jaminan yang teguh.
Pengetahuan Tuhan tentang pemazmur begitu besar dan unik sehingga rahim ibunya pun tidak dapat menyembunyikannya dari Tuhan (Mzm. 139: 13, 15). Pengetahuan Ilahi berkaitan dengan waktu (Mzm. 139: 2), batin (Mzm. 139: 2, 4), ruang (Mzm. 139: 3) dan seluruh keberadaan pemazmur. Pengetahuan Tuhan yang luar biasa adalah hasil dari ke penciptaan-Nya dan pengenalan yang dekat dengan orang-orang dan terwujud dalam pemeliharaan-Nya bagi mereka.
Kebenaran yang luar biasa tentang Allah yang mengenal kita secara dekat ini seharusnya tidak membuat kita takut, tetapi justru mendorong kita untuk masuk ke dalam pelukan Yesus dan apa yang telah Dia selesaikan bagi kita di kayu salib. Karena oleh iman kepada Yesus, telah diberikan kepada kita kebenaran-Nya, “kebenaran Allah” itu sendiri (Rm. 3: 5, 21).
Kehadiran Tuhan ditonjolkan dengan menggambarkan Tuhan menjangkau sejauh “dunia orang mati” (syeol, “kuburan”) dan “kegelapan” (Mzm. 139: 8, 11, 12), tempat-tempat yang biasanya tidak digambarkan sebagai tempat tinggal Tuhan (Mzm. 56: 14). Kehadirannya juga digambarkan membawa “sayap fajar” (timur) untuk mencapai “ujung laut” (barat) (Mzm. 139: 9). Apa yang disampaikan oleh gambar-gambar ini adalah kebenaran bahwa tidak ada tempat di alam semesta di mana kita berada di luar jangkauan Tuhan. Meskipun Tuhan bukan bagian dari alam semesta, seperti yang diyakini beberapa orang. Dia dekat dengan semuanya, tidak hanya menciptakannya tetapi juga memeliharanya (lihat Ibrani 1: 3).
Sebagaimana Dia yang mengetahui semua tentang kita, Tuhan dapat membantu dan memulihkan kita. Kesadaran baru akan kebesaran-Nya mendorong luapan pujian dan kepercayaan yang baru dalam diri pemazmur. Dia menyambut pengawasan Ilahi sebagai sarana yang dapat menyingkirkan segala sesuatu yang mengganggu hubungannya dengan Tuhan.
Beberapa orang mungkin menemukan fakta bahwa Tuhan mengetahui begitu banyak tentang mereka, bahkan rahasia tergelap mereka, pemikiran yang agak menakutkan, lalu, mengapa Injil adalah satu-satunya
Senin, 21 Januari 2023
Jaminan Pemeliharaan Allah
Bacalah Mazmur 40: 2 4, Mazmur 50: 15, Mazmur 55: 23, dan Mazmur 121. Bagaimanakah Allah terlibat dalam urusan kita sehari-hari?
Tuhan menyatakan diri-Nya di dalam Kitab Suci sebagai Allah yang hidup yang bertindak atas nama mereka yang berseru kepada-Nya. Bagi pemazmur, “la berdiri di sebelah kananku” (Mzm. 16: 8). Oleh karena itu, dia memercayai Tuhan dan berseru kepada-Nya (Mzm. 7: 2: Mzm. 9: 11). Tuhan akan mendengarkan dia bahkan ketika dia berseru dari “jurang yang dalam” (Mzm. 130: 1, 2), menyampaikan bahwa tidak ada situasi kehidupan yang luput dari kekuasaan Allah yang berdaulat. Dengan demikian, Seruan pemazmur, betapapun mendesaknya, tidak pernah tanpa pengharapan.
Sementara itu, Mazmur 121 merayakan kuasa Sang Pencipta dalam kehidupan individu yang setia. Kekuatan ini meliputi:
(1) “Ia takkan membiarkan kakimu goyah” (Mzm. 121: 3). Gambaran “kaki” seringkali menggambarkan perjalanan hidup seseorang (Mzm. 66: 9; Mzm. 119: 105; Ams. 3: 23). Kata Ibrani untuk “bergerak” menggambarkan keamanan yang Allah berikan kepada dunia (Mzm. 93: 1) dan Sion (Mzm. 125:1).
(2) Gambaran Tuhan sebagai Penjaga Israel yang tidak terlelap atau tidur menyoroti kewaspadaan dan kesiapan Tuhan yang terus-menerus untuk bertindak demi anak-anak-Nya (Mzm. 121: 3. 4).
(3) “Tuhanlah naunganmu” (Mzm. 121: 5, 6) mengingatkan tiang awan pada masa Keluaran (Kel. 13: 21, 22). Demikian pula, Tuhan menyediakan perlindungan jasmani dan rohani bagi umat-Nya.
(4) Tuhan ada di sebelah kananmu (Mzm. 121: 5). Tangan kanan biasanya menunjukkan tangan seseorang yang lebih kuat, tangan tindakan (Mzm. 74: 11; Mzm. 89: 13). Di sini ia menyampaikan kedekatan dan kemurahan Allah (Mzm. 16: 8; Mzm. 109: 31; Mzm. 110: 5).
(5) Perlindungan Allah atas umat-Nya dengan jelas ditegaskan dalam Mazmur 121: 6-8. Allah akan melindungi anak-anak-Nya dari segala kejahatan. Baik “matahari” maupun “bulan” tidak akan menyerang mereka. Allah akan memelihara “keluar” dan “masuk” mereka. Ungkapan-ungkapan puitis ini menggarisbawahi pemeliharaan Tuhan yang menyeluruh dan tak henti-hentinya.
Intinya? Pemazmur percaya pada pemeliharaan kasih Allah. Kita, tentu saja, harus melakukan hal yang sama.
Selasa, 22 Januari 2024
Tuhan Adalah Tempat Perlindungan dalam Kesengsaraan
Bacalah Mazmur 17: 7-9, Mazmur 31: 2-4, dan Mazmur 91: 2-7. Apakah yang dilakukan pemazmur pada saat-saat sulit?
Pemazmur menghadapi berbagai macam masalah dan, di dalamnya, ia berpaling kepada Tuhan, yang menjadi tempat perlindungan dalam setiap kesulitan. Kepercayaan adalah pilihan yang disengaja untuk mengakui ketuhanan Tuhan atas hidup seseorang dalam segala keadaan. Jika kepercayaan tidak berhasil dalam kesulitan, maka kepercayaan tidak akan berhasil di mana pun.
Kesaksian pemazmur, “Aku akan berkata kepada TUHAN: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai’” (Mzm. 91: 2), muncul dari pengalaman masa lalunya dengan Tuhan dan sekarang memperkuat imannya untuk masa depan. Pemazmur menyebut Tuhan Yang Maha Tinggi dan Mahakuasa (Mzm. 91: 1, 2), mengingat kebesaran Tuhannya yang luar biasa.
Pemazmur juga menceritakan tentang keamanan yang dapat ditemukan seseorang di dalam Allah: “lindungan” (“perlindungan” atau “tempat persembunyian”), “naungan” (Mzm. 91: 1), “perlindungan”, “kubu pertahanan” (Mzm. 91: 2). “sayap”, “perisai”, “pagar tembok” (Mzm. 91: 4), dan “tempat perteduhan” (Mzm. 91: 9). Gambar-gambar ini mewakili tempat berlindung yang aman dalam budaya pemazmur. Seseorang hanya perlu memikirkan panasnya matahari yang tak tertahankan di bagian dunia tersebut untuk menghargai bayangan (naungan) atau mengingat kembali masa-masa perang dalam sejarah Israel untuk menghargai keamanan yang disediakan oleh perisai atau benteng.
Bacalah Mazmur 17: 8 dan Matius 23: 37. Gambaran apakah yang digunakan di sini, dan apakah yang diungkapkannya?
Salah satu metafora yang paling intim adalah yang mengacu pada “dalam naungan sayap-Mu” (Mzm. 17: 8; Mzm. 57: 2; Mzm. 63: 8). Metafora ini memunculkan kenyamanan dan jaminan dengan menyiratkan perlindungan induk burung. Tuhan dibandingkan dengan elang yang menjaga anaknya dengan sayapnya (Kel. 19: 4; Ul. 32: 11) dan dengan induk ayam yang mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya (Mat. 23: 37).
Komentar
Posting Komentar