FONDASI

 13 JANUARI

FONDASI

"Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus"—1 Korintus 3:11.

Setiap tindakan dalam hidup, sekalipun hanya tindakan yang sederhana saja, mempunyai pengaruh dalam membentuk tabiat. Suatu tabiat yang baik adalah lebih berharga daripada harta duniawi, dan pekerjaan untuk membentuknya adalah pekerjaan yang paling agung yang dapat dilakukan manusia.

Tabiat yang terbentuk karena keadaan, bisa berubah-ubah dan tidak serasi, dan merupakan sekumpulan hal-hal yang saling bertentangan. Orang-orang yang memiliki tabiat seperti itu tidak mempunyai tujuan atau cita-cita yang tinggi dalam hidupnya. Mereka tidak mempunyai pengaruh yang baik terhadap tabiat orang lain. Mereka tidak memiliki tujuan dan tidak berdaya.

Allah mengharapkan agar kita membangun tabiat sesuai dengan pola yang telah dihadapkan kepada kita. Kita harus menyusun bata demi bata, sambil menambahkan anugerah kepada anugerah, dan mencari titik-titik kelemahan kita serta memperbaikinya sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Bilamana sebuah retak terlihat pada dinding dari sebuah rumah, kita tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan bangunan itu. Di dalam pembangunan tabiat kita, retak-retak sering terlihat. Kecuali kerusakan-kerusakan ini diperbaiki, maka rumah itu akan roboh bilamana topan ujian menempuhnya.

Allah memberikan kepada kita kekuatan, kuasa untuk berpikir, waktu, supaya kita bisa membangun tabiat yang di atasnya Ia dapat membubuhkan

cap persetujuan-Nya. Ia menghendaki agar setiap anak-Nya membangun suatu tabiat yang agung, dengan perbuatan-perbuatan yang suci dan luhur, agar pada akhirnya ia bisa menghadapkan sebuah bangunan yang simetris, sebuah bait suci yang indah, dihormati oleh manusia dan Allah.

Di dalam membangun tabiat kita, kita harus membangunnya di atas Yesus, Ia adalah dasar, Fondasi yang kokoh—sebuah landasan yang tidak akan pernah dapat dihancurkan. Topan ujian dan penggodaan tidak dapat menggoyang bangunan yang dialaskan di atas Batu Karang Yang Kekal itu.

Ia yang ingin bertumbuh menjadi sebuah bangunan yang indah bagi

Tuhan harus memperkembangkan setiap kuasa yang ada di dalam dirinya.

Hanyalah dengan penggunaan yang baik akan segala bakat, tabiat itu dapat diperkembangkan dengan serasi. Dengan cara demikian, sebagai bahan-bahan untuk landasan itu kita menggunakan hal-hal yang digambarkan dalam Firman itu sebagai emas, perak, batu-batu berharga yaitu bahan-bahan yang akan tahan terhadap ujian api Allah yang menyucikan itu. Di dalam pembangunan tabiat kita, Yesus adalah teladan kita—Seri Membina Keluarga, jld. 2, hlm. 1 74, 175.

Renungkan Lebih Dalam: Apakah saya menggunakan bakat-bakat saya dengan cara yang akan berkontribusi pada pengembangan karakter yang saleh?

Komentar