Dunia Kitab Mazmur

Dunia Kitab Mazmur

Bacalah Mazmur 16: 8, Mazmur 44: 9, Mazmur 46; 2, Mazmur 47: 2, 8, Mazmur 57: 3, Mazmur 62: 9, Mazmur 82: 8, dan Mazmur 121: 7. Tempat apakah yang Tuhan tempati dalam kehidupan pemazmur?

Dunia kitab Mazmur sepenuhnya berpusat pada Tuhan; berusaha untuk menyerahkan, dalam doa dan pujian, semua pengalaman hidup kepada Tuhan, Tuhan adalah Pencipta yang berdaulat, Raja dan Hakim seluruh bumi. Dia menyediakan segala sesuatu untuk anak-anak-Nya. Karena itu, Dia harus dipercaya setiap saat. Bahkan musuh umat Allah bertanya, “Di mana Allahmu?’” ketika umat Allah tampaknya gagal (Mzm. 42. 11). Sama seperti Tuhan adalah Tuhan umat-Nya yang selalu hadir dan tidak pernah gagal, demikian pula umat Tuhan selalu memiliki Tuhan di hadapan mereka. Pada akhirnya, Kitab Mazmur membayangkan saat ketika semua bangsa dan seluruh ciptaan akan menyembah Allah (Mzm. 47: 1; Mzm. 64: 10).

Sentralitas Tuhan dalam hidup menghasilkan sentralitas ibadah. Ibadah di mana pemazmur hidup pada dasarnya berbeda dari ibadah seperti yang dipahami banyak orang saat ini, karena ibadah dalam budaya alkitabiah adalah pusat alami dan tak terbantahkan dari seluruh kehidupan komunitas. Oleh karena itu, segala sesuatu yang terjadi, baik maupun buruk, dalam kehidupan umat Tuhan mau tidak mau diungkapkan dalam ibadah. Allah mendengar pemazmur, di mana pun dia berada, dan menanggapinya pada waktu-Nya yang sempurna (Mzm. 3: 5; Mzm. 18: 7; Mzm. 20: 7).

Pemazmur menyadari bahwa tempat kediaman Allah adalah di surga, tetapi pada saat yang sama, Allah tinggal di Sion, di tempat kudus di antara umat-Nya. Tuhan ada pada saat yang sama jauh dan dekat, di mana-mana, dan di bait-Nya (Mzm. 11: 4), tersembunyi (Mzm. 10: 1) dan yang diungkapkan (Mzm. 41: 13). Dalam Mazmur, sifat-sifat Allah yang tampaknya saling eksklusif ini disatukan. Para pemazmur memahami bahwa kedekatan dan keterpencilan tidak dapat dipisahkan dalam keberadaan Allah yang sejati (Mzm. 24: 7-10). Para pemazmur memahami dinamika ketegangan rohani ini. Kesadaran mereka akan kebaikan dan kehadiran Tuhan, di tengah apa pun yang mereka alami, itulah yang memperkuat pengharapan mereka sementara mereka menunggu campur tangan Tuhan, bagaimanapun dan kapan pun Dia memilih untuk melakukannya.

Bagaimanakah kitab Mazmur membantu kita memahami bahwa kita tidak dapat membatasi Tuhan hanya pada aspek-aspek tertentu dari keberadaan kita? Apakah yang mungkin menjadi bagian dari kehidupan Anda di mana Anda berusaha menjauhkan Tuhan?

Komentar