Doa-Doa yang Terinspirasi
Bacalah 2 Samuel 23: 1, 2 dan Roma 8: 26, 27. Apakah yang ayat-ayat ini ajarkan kepada kita tentang doa?
Kitab Mazmur adalah doa-doa yang diilhami dan pujian dari Israel, dan karenanya dalam kitab Mazmur adalah suara Tuhan yang bercampur dengan suara umat-Nya. Kitab Mazmur mengasumsikan dinamika interaksi yang hidup dengan Tuhan.
Para pemazmur menyebut Allah secara pribadi sebagai “Allahku”, “Ya Tuhan”, dan “Rajaku” (Mzm. 5: 3: Mzm. 84: 4). Para pemazmur sering memohon kepada Tuhan untuk “berilah telinga” (Mzm. 5: 2), “dengarkanlah doaku” (Mzm. 39: 13), “tiliklah” (Mzm. 25: 18), “menjawab aku” (Mzm. 102 :3), dan “selamatkanlah aku” (Mzm. 6: 5). Ini jelas ungkapan seseorang yang berdoa kepada Tuhan.
Keindahan dan daya tarik yang luar biasa dari kitab Mazmur sebagai doa dan pujian terletak pada fakta bahwa kitab Mazmur adalah Firman Tuhan dalam bentuk doa dan pujian yang saleh dari orang-orang beriman. Oleh karena itu, kitab Mazmur memberi anak-anak Allah saat-saat keintiman, seperti yang dijelaskan dalam Roma 8: 26, 27: “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa la, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-
orang kudus.”
Yesus juga mengutip dari kitab Mazmur, seperti dalam Lukas 20: 42, 43, ketika la mengutip langsung dari Mazmur 110: 1—“Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku.”
Meskipun beberapa mazmur muncul dari, atau merujuk pada, peristiwa sejarah tertentu dan pengalaman para pemazmur itu sendiri, serta pengalaman Israel sebagai sebuah bangsa, kedalaman spiritual, mazmur itu berbicara tentang berbagai situasi kehidupan dan melintasi semua budaya, batasan agama, etnis, dan jenis kelamin. Dengan kata lain, saat Anda membaca kitab Mazmur, Anda akan menemukannya mengungkapkan harapan, pujian, ketakutan, kemarahan, kesedihan, dan kedukaan, hal-hal yang dihadapi oleh orang-orang di mana pun,
di setiap zaman, apa pun keadaan mereka. Mereka berbicara kepada kita semua, dalam bahasa pengalaman kita sendiri.
Apakah yang seharusnya dikatakan melalui penggunaan kitab Mazmur oleh Yesus kepada kita tentang pentingnya hal itu dapat berperan dalam pengalaman iman kita sendiri?
Komentar
Posting Komentar