Anak yang Sangat Ditunggu-tunggu

Anak yang Sangat Ditunggu-tunggu

Dibandingkan dengan apa pun, seorang pria dan istrinya sangat mengharapkan memiliki seorang anak di India.

Mereka pergi ke banyak dokter untuk meminta bantuan. Tetapi tidak ada yang berhasil untuk mendapatkan anak. "Kita tidak bisa pergi ke dokter lagi," kata pria itu kepada istrinya. "Dia bilang dia tidak bisa membantu."

Tetapi dia punya ide. "Kita berdoa saja agar Tuhan memberi kita seorang anak," katanya.

Pria itu dan istrinya berdoa dan berdoa. Tetapi mereka tak kunjung dikaruniai anak.

Setahun berlalu. Dua tahun berlalu. Dua belas tahun berlalu, dan tidak juga dikaruniai seorang anak.

Teman-temannya menjadi khawatir. Beberapa mencoba memberi nasihat kepada dia dan istrinya. Ada juga yang mengejek mereka karena tidak kunjung memiliki anak.

Tetapi pria itu dan istrinya terus berdoa. Mereka berlutut setiap jam 3 pagi dan mengatakan kepada Tuhan tentang keinginan mereka untuk memiliki anak. Mereka ber- bicara kepada Tuhan seolah-olah mereka sedang berbagi beban berat dengan seorang teman. "Ya Tuhan, kami diejek," kata pria itu. "Orang-orang menertawakan kami. Kami benar-benar merindukan kehadiran seorang anak." "Tolonglah kami," kata wanita itu.

Kemudian saudara laki-laki dari pria itu dan istrinya memiliki sebuah ide. "Kami sudah memiliki dua anak," kata saudara laki-laki itu. "Kami akan senang jika memiliki anak ketiga dan memberikan anak itu kepadamu," kata istrinya.

Ide tersebut merupakan kejutan besar bagi pria dan istrinya. Mereka sangat bahagia sampai menangis.

Mereka berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan mereka seorang saudara laki-laki dan istri yang luar biasa.

Sembilan bulan kemudian, Moses kecil lahir. Pria itu dan istrinya ter- senyum lebar ketika mereka melihat bayinya untuk pertama kalinya di rumah sakit. Sang istri tidak pernah sebahagia ini dalam hidupnya.

Tetapi kemudian kebahagia- annya berlipat ganda. Pada hari yang sama, ia mengetahui bahwa ia mengandung bayinya sendiri. "Akhirnya, Tuhan mendengar doa kami!" katanya. "Tuhan tidak hanya memberi kami satu anak, tetapi dua!"

Pria itu juga sangat bahagia. Dia sangat bahagia sampai-sampai dia tidak bisa tidur sepanjang malam.

Sembilan bulan kemudian, si kecil Daniel lahir.

Sekarang, pria itu dan istrinya adalah ayah dan ibu dari tidak hanya satu tetapi dua anak laki-laki.

Moses dan Daniel telah membawa banyak sukacita ke dalam rumah.

Anak-anak itu tumbuh bersama.

Anak-anak itu telah melewati masa-masa sakit dan sehat bersama. Yang paling penting, anak-anak itu belajar tentang Tuhan yang mendengar doa mereka bersama.

Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu membangun sebuah sekolah menengah atas di kampus sekolah Masehi Advent Hari Ketujuh di mana Moses dan Daniel bersekolah di taman kanak-kanak di Aurangabad, India. Terima kasih atas rencana Persembahan Sabat Ketiga Belas yang murah hati.

Oleh Andrew McChesney

Komentar