TUJUAN TUHAN SELALU MENGUBAH KESEDIHAN MENJADI SUKACITA

TUJUAN TUHAN SELALU MENGUBAH KESEDIHAN MENJADI SUKACITA

"Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai" (Mazmur 3 0: 6).

Adalah tujuan Allah untuk selalu membawa terang kepada kegelapan, sukacita kepada kesedihan, dan istirahat untuk keletihan, bagi jiwa yang menanti dan rindu—Testimonies for the Church, jld. hlm. 216.

Pada akhir zaman umat Allah akan berkeluh kesah dan menangis karena kebencian yang merajalela di dalam negeri. Dengan air mata mereka akan memberi amaran kepada orang-orang jahat terhadap bahaya yang mengancam mereka karena menginjak-injak hukum Ilahi, dan dengan kesusahan yang tak terkatakan mereka akan merendahkan diri mereka di hadapan Tuhan dalam penyesalan. Orang-orang jahat akan mengolok-olok kesusahan mereka dan mengejek penampilan mereka yang khidmat Tetapi kesengsaraan dan kerendahan hati umat Allah merupakan bukti yang tidak dapat salah bahwa mereka sedang mendapat kembali kekuatan dan keagungan tabiat yang hilang oleh sebab dosa ....

Mereka telah menolak tipu muslihat si penipu; mereka tidak meninggalkan kesetiaan mereka oleh raungan naga itu. Kini mereka aman selama-lamanya dari rencana-rencana si penggoda ....

Kristus dinyatakan sebagai Penebus dan Pembebas umat-Nya. Kini sesungguhnya inilah umat yang sisa itu "yang merupakan suatu lambang," ketika air mata dan kerendahan diri pengembaraan mereka memberi tempat untuk kegembiraan dan kehormatan di hadirat Allah dan Anak Domba—Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 189, 191.

Komentar