Pentingnya Undangan

Pentingnya Undangan

Beberapa ratus mahasiswa Advent dan teman-temannya memenuhi gereja di kampus universitas negeri di negara Ghana, Afrika Barat.

Dari depan, seorang pendeta mengundang mereka yang memiliki kesaksian pribadi tentang bagaimana mereka telah memberikan hati mereka kepada Yesus untuk diceritakan kepada pekerja Misi Advent yang berkunjung setelah kebaktian Sabat.

Di antara mereka yang tetap tinggal setelah kebaktian adalah seorang mahasiswa berusia 22 tahun bernama Susana.

Susana, sambil tersenyum malu-malu, mengatakan bahwa dia pernah memberikan hatinya kepada Yesus hanya beberapa bulan sebelumnya setelah berteman dengan mahasiswa Advent di Universitas.

Ketika dia didesak untuk detail, dia menceritakan mulai dari dua tahun sebelumnya tentang kampung halamannya.


Saat dia berlibur di rumah, istri saudara laki-lakinya telah mengundang dia untuk pergi ke Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh untuk upacara penyerahan bayi. Adik ipar, yang namanya Comfort, adalah satu-satunya orang Advent di keluarga mereka. Dia menginginkan putranya yang baru lahir, Righteous, untuk didedikasikan kepada Tuhan.

Susana tidak pernah beribadah di gereja Advent. Dia belum pernah menginjakkan kaki di gereja Advent. Dia setuju untuk pergi.

Pengalaman ibadah menggerakkannya. Dia terutama menyukai musik dan nyanyian. Dia ingin kembali. Tetapi Comfort tidak mengundangnya lagi, jadi dia tidak pergi.

Kembali ke universitas, Susana menjadi teman baik dengan seorang mahasiswa Advent bernama Lydia.

Beberapa waktu berlalu, dan Lydia mengundang Susana untuk bergabung dengan kelompok 30 orang mahasiswa Advent untuk pertemuan doa. Mereka bernyanyi

dan berdoa, dan salah satu dari mereka berkhotbah tentang Yesus. Susana menikmati doa pertemuan itu, dan Lydia mengundangnya untuk hadir lagi. Susana mulai beribadah secara teratur dengan rombongan mahasiswa.

Suatu hari, Lydia berkata kepadanya, "Kita akan pergi untuk melakukan penginjilan. Maukah kamu bergabung dengan kami?"

Para mahasiswa Advent berencana untuk melakukannya, menggunakan sebagian dari liburan semester yang akan datang dengan pergi dari pintu ke pintu di kota sekitar 12 mil (20 kilometer) dari universitas. Para mahasiswa akan mengundang orang untuk menghadiri pertemuan penginjilan di malam hari. Seorang pendeta akan berkhotbah di KKR itu. Susana setuju untuk membantu.

Dia bergabung dengan 25 mahasiswa lainnya, semuanya Advent, pergi dari rumah ke rumah di pagi hari dan kemudian menghadiri pertemuan penginjilan di sore hari. Lebih dari 50 orang datang ke KKR setiap malam.

Di awal pertemuan, Lydia bertanya kepada Susana apakah dia ingin dibaptis. "Ya," jawab Susana.

Saat dia mendengarkan pengkhotbah berbicara setiap malam, keinginan untuk pembaptisan tumbuh di hatinya. Dia sangat tertarik mendengar pengkhotbah berbicara tentang hari yang ketujuh, Sabtu, menjadi Sabat alkitabiah.

Dia melihat bahwa pengkhotbah mengikuti Alkitab. Dia menyu-
kai musik dan nyanyiannya. Dia tahu apa yang ingin dia lakukan selanjutnya. Tetapi apakah dia akan mendapat undangan?

Di akhir pertemuan, Lydia bertanya kepadanya, "Apakah kamu benar-benar ingin dibaptis?"

Susana mengetahui kepastiannya sekarang.

"Ya," katanya.

Susana termasuk di antara 20 orang yang dibaptis.

Lydia sangat gembira saat Susa-na keluar dari air dan memberinya pelukan.

Setelah pertemuan, Susana kembali ke kampung halamannya dan memberi tahu Comfort tentang baptisannya. Comfort sangat gembira. Dia bukan lagi satu-satunya orang Advent dalam keluarga.

Mengapa Susana memberikan hatinya kepada Yesus?

Tidak ada keraguan bahwa Roh Kudus berbicara ke hatinya. Tetapi prosesnya dimulai dengan undangan sederhana ke gereja.

"Ketika saya pergi ke gereja Advent untuk pertama kali, saya menyukai cara mereka beribadah," kata Susana. " Tetapi saya tidak diundang lagi, jadi saya tidak pergi. Saya sedang menunggu undangan yang lain. Kemudian saya diundang di universitas, dan saya pergi, lalu saya berakhir menjadi seorang Advent."

Bagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas Anda hari ini akan membantu memperluas pendidikan Advent dengan dua proyek di Divisi Afrika Barat-Tengah. Dana akan membantu pembangunan ruang kelas baru dan asrama di Perguruan Tinggi Advent Keperawatan dan Kebidanan, Ghana, tempat Susana belajar, dan pembukaan sekolah bilingual di Kamerun tempat anak-anak akan dapat belajar tentang Yesus dalam bahasa Prancis dan Inggris. Terima kasih atas kemurahan hati Anda memberikan persembahan hari ini.

Oleh Andrew McChesney

Tip Cerita

> Tantangan utama dalam Pendalaman Alkitab Sekolah Sabat Dewasa adalah untuk mengundang seseorang ke gereja (lihat pelajaran hari Kamis, 28 Desember). Susana memberi hatinya kepada Yesus hanya setelah diundang ke gereja beberapa kali. Diskusikan di UKSS pentingnya mengundang seseorang ke gereja. Apa yang akan terjadi jika tidak ada yang mengundang Susana untuk kedua kalinya? Lebih penting, apa yang terjadi karena Lydia mengajak Susana untukberibadah bersamanya dan pergi dari pintu ke pintu dengan mahasiswa Advent? Siapa yang bisa Anda undang ke gereja Sabat depan?
>Tunjukkan lokasi Proyek Sabat Ketiga Belas di peta. Di Ghana, Persembahan Sabat Ketiga Belas hari ini akan mendukung Perguruan Tinggi Advent Keperawatan dan Kebidanan di Asamang. Di Kamerun, persembahan akan mendukung sekolah bilingual bahasa Prancis-Inggris di Bandjoun. Anda dapat mengunduh peta misi dengan Proyek Divisi Afrika Barat-Tengah di Facebook bit.ly/fb-mq. 
>Unduh foto di Facebook: bit.ly/fb-mq.
>Unduh Postingan Misi dan Fakta Singkat dari Divisi Afrika Barat-Tengah di: bit.ly/wad-2023. 
>Kisah misi ini mengilustrasikan tujuan-tujuan rencana strategis GMAHK "I Will Go": Tujuan Misi No. 5,"Memuridkan individu dan keluarga ke dalam kehidupan yang dipenuhi Roh"; Tujuan Pertumbuhan Rohani No. 6, "Untuk meningkatkan aksesi, retensi, reklamasi, dan partisipasi anak-anak, remaja, dan orang muda dewasa"; dan Tujuan Pertumbuhan Rohani No. 7, "Untuk membantu kaum muda dan dewasa muda menempatkan Allah sebagai yang utama dan memberikan contoh pandangan dunia yang alkitabiah." Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web: IWillGo2020.org.

Komentar