Pendalaman:

Pendalaman:

“Di antara orang-orang yang disebut kafir oleh orang-orang Yahudi, ada orang-orang yang mempunyai pengertian yang lebih baik tentang nubuatan-nubuatan Alkitab mengenai Mesias daripada guru-guru di Israel. Ada di antara mereka itu yang mengharapkan kedatangan-Nya sebagai seorang pelepas dari dosa. Ahli-ahli filsafat berusaha mempelajari rahasia peraturan-peraturan keagamaan Ibrani. Tetapi kedegilan orang-orang Yahudi merintangi tersebarnya terang itu”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 30.

“Tuhan Yesus, Juruselamat yang berkuasa, telah mati bagi jiwa-jiwa ini: Dia dapat membangkitkan mereka dari ketidakpedulian mereka, Dia dapat membangkitkan simpati mereka, Dia dapat melembutkan hati mereka, Dia dapat mengungkapkan keindahan dan kekuatan kebenaran kepada jiwa mereka. Pekerja Ahli itu sendiri adalah Tuhan, dan bukan manusia yang terbatas; namun dia memanggil manusia untuk menjadi agen yang melaluinya Dia dapat memberikan terang kepada mereka yang berada dalam kegelapan. Tuhan memiliki permata di semua gereja, dan bukan bagian kita untuk membuat kecaman secara luas kepada dunia yang mengaku beragama, tetapi dalam kerendahan hati dan kasih, menyatakan kepada semua kebenaran seperti yang ada di dalam Yesus. Biarkan orang melihat kesalehan dan kesetiaan, biarkan mereka melihat keserupaan dengan Kristus, dan mereka akan tertarik pada kebenaran ... Mereka , harus meninggikan Yesus, Penebus dunia; mereka harus menyebarkan firman kehidupan”—Ellen G. White, The Advent Review and Sabbath Herald, 17 Januari 1893.

Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi:

1. Apa sajakah kebutuhan-kebutuhan yang mendesak di daerah mana Anda tinggal yang dapat memberikan kepada Anda dan gereja Anda kesempatan untuk menjangkau jiwa-jiwa yang tidak mengetahui kebenaran yang kita miliki?

2. Lihatlah kata-kata Ellen G. White di atas sehubungan dengan mereka yang berasal dari kepercayaan yang lain: “Tuhan memiliki permata di semua gereja, dan bukan bagian kita untuk membuat kecaman secara luas kepada dunia yang mengaku beragama.” Dengan kata lain, bagaimanakah kita dapat menunjukkan kepada orang-orang kesalahan dari cara-cara mereka sementara di saat yang sama tidak merendahkan orang-orang tersebut secara pribadi?

3. “Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Luk. 18:8). Apakah yang dimaksudkan Yesus dengan pertanyaan retorika ini? Apakah perbedaan antara iman dan kepercayaan? Mengapa orang mungkin berpikir mereka memiliki kepercayaan yang benar tetapi kedapatan tidak ada iman ketika Kristus kembali?

Komentar