Pendalaman:
Bacalah dari Ellen G. White, “Penyampaian Firman kepada Orang Kaya,” Membina Keluarga Sehat, hlm. 185-192; “Seorang Tawanan Perempuan yang Menunjukkan Kepedulian kepada Naaman,” Reflecting Christ, hlm. 337.
Kasih Yesus adalah sama, baik bagi orang miskin dan juga bagi orang kaya dan berkuasa di dunia ini. Dia mati baik bagi para pangeran demikian juga bagi para orang miskin. Yesus mengetahui cara yang paling efektif untuk menjangkau hati mereka. Dia mengamarkan kita, “Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mrk. 10: 25). Pekan ini kita ditantang untuk menjangkau pribadi-pribadi yang berkuasa dan kaya dengan Injil Yesus Kristus. Mereka membutuhkan keselamatan sama seperti orang lain, bahkan jika, sangat disayangkan, mungkin mereka tidak menyadari hal tersebut oleh karena “keamanan” yang mereka yakini bisa ditawarkan oleh kekayaan mereka.
“Banyak yang telah dikatakan tentang kewajiban kita terhadap orang miskin yang diabaikan; bukankah perhatian juga harus diberikan kepada orang-orang kaya yang diabaikan? Banyak orang yang menganggap golongan ini sebagai tidak berpengharapan .... Ribuan orang kaya telah memasuki liang lahat tanpa mendapat amaran. Tetapi walaupun mereka itu kelihatan acuh tak acuh, banyak di antara orang kaya yang menanggung beban jiwa”—Ellen G. White, Membina Keluarga Sehat, hlm. 186.
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi:
1. Yesus menghancurkan penghalang yang disebabkan oleh kasta dan kelas dalam masyarakat ketika dia melayani orang kaya dan miskin selama pelayanan-Nya di bumi. Bagaimanakah kita sebagai orang Advent mengatasi masalah ini, yaitu sehubungan dengan kesenjangan antara orang kaya dan miskin, yang sudah sangat berakar dalam semua kehidupan bermasyarakat kita?
2. Yesus mengucapkan kata-kata berikut ini: “Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah" (Mat. 13: 22). Menurut Anda, apakah maksud Yesus dengan ungkapan, “tipu daya kekayaan”? Mengapa kita tidak harus menjadi kaya dahulu untuk ditipu oleh kekayaan?
3. Dalam kelas, bahaslah kembali pertanyaan yang diajukan di akhir dari pelajaran hari Selasa sehubungan dengan fakta bahwa mengetahui kebenaran tidaklah sama dengan diselamatkan oleh kebenaran. Mengapa perbedaan yang penting ini harus kita buat? Jika mengetahui kebenaran saja bukan hal yang menyelamatkan kita, apakah yang menyelamatkan kita?
4. Apakah lagi alasan lain yang Anda pikirkan sehubungan dengan mengapa pemimpin muda yang kaya itu menolak Yesus sementara Zakheus menerima Dia?
Komentar
Posting Komentar