Misi kepada yang Belum Dijangkau: Bagian 1

Misi kepada yang Belum Dijangkau: Bagian 1

Sabat Petang

Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Kisah Para Rasul 17; 1 Kor. 2: 2; Rm. 1: 18-25.

Ayat Hafalan “Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia” (Kisah Para Rasul 17: 24).

etika menggambarkan apa yang dilakukan Paulus di Atena, Lukas

menulis: “Karena itu di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-

orang Yahudi dan orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang yang dijumpainya di situ” (Kis. 17: 17).

Secara alami, Paulus akan sangat nyaman bekerja di kalangan orang Yahudi, darah dagingnya sendiri. Tetapi Paulus menolak untuk merasa puas dengan hanya bekerja di antara bangsanya. Dia telah dipanggil untuk menjangkau bangsa lain juga.

Atau Paulus bisa saja hanya bekerja bagi orang yang bukan Yahudi yang “takut akan Allah,” ketika cara pandang mereka telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Mereka telah memiliki sebuah dasar Kitab Suci sehingga Paulus bisa membangun atas dasar tersebut, walaupun jika mereka masih perlu untuk mengenal Allah yang mereka “takuti”—Yesus sang Mesias.

Tetapi, tidak. Ketika berada di Atena, sebuah kota yang terkenal dengan filsafatnya, Paulus mencoba untuk menjangkau orang-orang di sana juga. Banyak dari orang-orang ini memiliki sebuah latar belakang dan cara pandang yang secara radikal berbeda dengan orang-orang Ibrani dan dengan sejarah suci mereka, yang telah membentuk fondasi iman yang Paulus ingin ajarkan kepada orang-orang Atena ini.

Bagaimanakah Paulus mencoba untuk menjangkau orang-orang ini, dan apakah yang kita bisa pelajari dari usaha-usahanya ini?

*Pelajarilah pelajaran pekan ini untuk persiapan pada Sabat, 9 Desember.


Komentar