KITA AKAN MEMANDANG WAJAH TUHAN

KITA AKAN MEMANDANG WAJAH TUHAN

Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia" (Ayub 33: 26).

Karena dosa telah menceraikan manusia dari Khalik mereka, maka tak seorang pun manusia telah melihat Allah pada waktu kapan pun, kecuali sebagaimana Ia dinyatakan melalui Kristus.

"Kata Filipus kepada-Nya: Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.' Kata Yesus kepadanya: Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun Engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa ..."

Murid-murid itu belum juga memahami perkataan Kristus tentang hubungan-Nya dengan Allah. Banyak di antara pengajaran-Nya samar-samar bagi mereka. Kristus ingin agar mereka memperoleh pengetahuan yang lebih nyata dan lebih jelas tentang Allah ....

Begitulah juga sekarang. Pengetahuan kita akan Allah masih sebagian dan tidak sempurna. Setelah pergumulan berakhir, dan Yesus Kristus sebagai Manusia mengakui di hadapan Bapa semua pekerja-Nya yang setia, yang di dunia berdosa telah menjadi saksi sejati bagi-Nya, maka mereka akan mengerti dengan jelas apa yang sekarang ini masih rahasia.

Kristus membawa kemanusiaan-Nya yang sudah dimuliakan keadilan surga. Kepada mereka yang menerima-Nya, Ia memberikan Kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, supaya pada akhirnya Allah menerima mereka sebagai milik-Nya, untuk tinggal bersama-sama dengan Dia selama kekekalan. Kalau selama kehidupan ini mereka kepada Allah, maka pada akhirnya "mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka." Apakah kebahagiaan surga kecuali melihat Allah? Kegembiraan apakah yang dapat datang kepada orang berdosa yang telah diselamatkan oleh anugerah Kristus tu, yang lebih besar daripada menatap wajah Allah dan mengenal Dia sebagai Bapa?—Hidup yang Terbaik, hlm. 398-401.

Komentar