Kesuksesan dalam Misi

Kesuksesan dalam Misi

Apakah yang dimaksud dengan kesuksesan dalam misi? Kita mungkin tergoda untuk berpikir bahwa kesuksesan itu adalah banyaknya baptisan, gereja-gereja yang besar, dan tingkat pertumbuhan yang cepat. Kita mungkin merasa bahwa kesuksesan terdiri dari memasuki setiap suku dan kelompok masyarakat di dunia dengan kebenaran dan bahwa kita dapat mempercepatnya dengan menggunakan radio, internet, dan TV. Meskipun semua ini bisa jadi baik, kita harus mengingat apa yang Paulus tuliskan kepada komunitas iman di Korintus: “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan” (1 Kor. 3: 6). Dengan kata lain, fokus kita haruslah pada proses; fokus Allah adalah pada pertumbuhan.

Kita telah melihat bahwa sasaran misi Allah adalah menyelamatkan yang hilang dari setiap kelompok orang yang ada di atas bumi ini dengan membuat mereka menjadi murid-murid Yesus yang loyal yang terlibat dalam misi-Nya.

Bacalah ayat-ayat berikut ini. Apa yang disampaikan dalam ayat-ayat ini kepada kita sehubungan dengan karakter dari mereka yang menjadi pengikut-pengikut Yesus?

2 Kor. 11: 2 

Yes. 30: 21; Yoh. 10: 27; Yoh. 16: 12, 13

2 Tes. 2: 9-11; Ibr. 3: 12, 13; 1 Yoh. 1: 8

1 Yoh. 1: 9; Why. 7: 14; Why. 19: 8

Murid-murid Yesus adalah orang-orang yang mumi, tetap setia kepada Yesus seperti seorang pengantin suci kepada tunangannya. Mereka mengikuti Yesus ketika Dia menuntun mereka dengan suara kecil dan lembut dari Roh Kudus. Ini termasuk memimpin kita ke dalam pekerjaan misionaris bagi orang lain. Tidak ada tipu daya dalam diri para murid ini. Mereka tidak disesatkan dengan keraguan yang melemahkan, ajaran palsu, dan amoralitas. Dan mereka tidak merasa lebih unggul secara moral dari orang lain. Mereka menyadari bahwa mereka tidak sempurna dan membutuhkan kasih karunia dan kemurahan Allah yang menyucikan. Dengan mengerti hal ini, mereka juga terbuka untuk menerima koreksi dan petunjuk dari orang-orang percaya lainnya. Keberhasilan dalam misi menghasilkan murid seperti ini.

Apakah yang dimaksud dengan “perawan suci kepada Kristus” (2 Kor. 11:2)? Bagaimanakah kita, sebagai orang berdosa, menjadi seperti ini di hadapan Allah dan mengarahkan juga orang lain untuk menjadi perawan suci bagi Kristus?

Komentar