TETAPI BERAKARLAH UNTUK MENANGGUNG PENCOBAAN DAN PENGGODAAN
"Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar Firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena Firman itu, orang itu pun segera murtad" (Matius 13:20, 21).
Bukanlah karena manusia menerima Firman itu dengan segera, ataupun karena mereka itu senang dalamnya, yang membuat mereka gugur. Begitu Matius mendengar panggilan Juruselamat, ia segera bangkit, meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Dia. Segera setelah Firman Ilahi datang ke dalam hati kita, Allah ingin agar kita menerimanya; dan memang sepatutnyalah menerimanya dengan sukacita. "Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat." Dan di dalam jiwa yang beriman pada Kristus terdapatlah kegembiraan. Tetapi mereka yang dikatakan dalam perumpamaan menerima Firman itu dengan cepat, tidak menghitung harganya. Mereka tidak memperhatikan apa yang dituntut firman Allah dari mereka. Mereka tidak membawanya terus terang dengan segala kebiasaan hidupnya dan tidak menyerahkan dirinya sepenuhnya ke dalam pengawasannya ....
Banyak orang menerima Firman Tuhan sebagai suatu jalan keluar dari penderitaan, gantinya sebagai suatu kelepasan dari dosa. Mereka bersuka-suka sebentar, karena mereka kira agama akan membebaskan mereka dari kesusahan dan penindasan. Sementara kehidupan berjalan mudah bagi mereka, mereka kelihatan sebagai orang-orang beragama yang tekun. Tetapi mereka jatuh di bawah ujian pencobaan yang kejam. Mereka tidak tahan celaan demi nama Yesus. Bila Firman Allah menunjukkan beberapa dosa kesayangan, atau menuntut penyangkalan diri atau pengorbanan, mereka tersinggung .... Mereka memandang kepada ketidaksenangan dan pencobaan sekarang ini lalu melupakan kenyataan-kenyataan yang kekal—Seri Membina, jld. 5, hlm. 29, 30.
Komentar
Posting Komentar