Bacalah Kisah Para Rasul 2: 41-47. Gambaran apakah dari gereja mula-mula yang dinyatakan dalam ayat-ayat ini?
Kisah Para Rasul 2 berakhir dengan sebuah gambaran yang indah tentang keadaan gereja mula-mula. Kisah Para Rasul 2: 41 menyatakan bahwa mereka yang dibaptiskan “ditambahkan kepada mereka” (NKJV). Ketika kita membaca hal ini bisa saja kita berkata bahwa ada seseorang yang menghitung dan menambahkan jumlah dari orang-orang yang baru percaya kepada kelompok orang percaya yang sudah ada sebelumnya sehingga mencapai satu jumlah keanggotaan yang baru dari kelompok tersebut. Tetapi ini adalah satu pemahaman yang dangkal. Hal yang tersembunyi dalam teks ini adalah gagasan bahwa orang-orang percaya yang baru dibaptiskan ini menjadi bagian dari kelompok yang setara.
Sementara itu, fungsi utama dari gereja mula-mula adalah pemuridan. Ketika anggota baru ditambahkan, mereka dimuridkan dalam tiga cara. Pertama, mereka terus-menerus diajar melalui doktrin dan persekutuan dari para rasul. Kata “doktrin” dan “persekutuan” dalam teks kitab Kisah Para Rasul secara literal berarti, “instruksi” dan “persekutuan” Khotbah dari para rasul menentang kepercayaan-kepercayaan yang tidak benar dan di saat yang sama menawarkan penjelasan-penjelasan yang baru dibandingkan dengan apa yang sudah dilihat dan dialami oleh orang-orang itu. Tetapi, hal tersebut tidak mengajarkan kepada mereka bagaimana menghidupkan kebenaran yang baru tersebut dalam hidup mereka. Sebaliknya, aplikasi dari kebenaran bagi kehidupan seseorang terjadi dalam hubungan satu sama lain dalam kelompok persekutuan di mana dia berada. Orang-orang yang baru percaya ini dimuridkan secara saksama dan sungguh-sungguh melalui pengajaran secara langsung, dan juga melalui partisipasi dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan orang-orang percaya yang lainnya. Semua ini berada di bawah pengawasan dan kepemimpinan dari para rasul yang sudah berakar dan dewasa secara rohani.
Adalah merupakan sebuah khotbah yang buruk bila hanya menyampaikan kepada orang-orang apa yang harus dilakukan tetapi tidak memberitahukan bagaimana melakukan hal tersebut. Tetapi, walaupun seseorang membaca bagaimana mencatat atau mendengar khotbah-khotbah yang menjelaskan bagaimana melakukan segala sesuatu, tidak ada penggantinya selain melihat orang-orang melakukan dan kemudian menim isi khotbah tersebut. Paulus mengetahui prinsip ini dan menginstruksikan kepada pengikutnya untuk menim dirinya sebagaimana dia menim Yesus (1 Kor. 11: 1). Ketika seseorang bisa melihat Anda dan realitas pengalaman Anda dengan Kristus, itu akan memberikan pengaruh kepada mereka.
Tantangan: Pikirkan tentang seseorang dalam hidup Anda yang Anda harapkan dia adalah seorang Kristen. Doakan dia setiap hari supaya dia bisa mendapatkan sebuah pengalaman pribadi dengan Yesus.
Tantangan Lebih Besar: Siapakah yang sedang Anda muridkan dan tuntun ke dalam hubungan dengan Yesus? Carilah cara-cara untuk membawa dia ke dalam persekutuan dengan orang-orang percaya yang lainnya.
Komentar
Posting Komentar