Pendalaman:

Pendalaman:

Bacalah Ellen G. White “Orang Samaria yang Murah hati,” hlm. 114—121, dalam Alfa dan Omega, jld. 6.

Ada banyak orang yang lapar, berkebutuhan, dan diperlakukan dengan tidak adil dalam dunia kita saat ini. Anda bisa melakukan bagian Anda betapa pun “kecil” hal itu kelihatannya. Kita tidak akan menyelesaikan semua masalah-masalah di dunia sebelum Yesus datang. Kita tidak dipanggil untuk melakukan hal tersebut. Tetapi sampai saat itu tiba, pekerjaan kita bisa berupa hal yang mendasar seperti membantu seseorang yang Anda tahu tidak memiliki cukup makanan, atau bisa berupa menolong orang di gereja yang menghadapi ketidakadilan, bahkan kefanatikan, yang tetap menjadi sebuah masalah nyata di dalam dunia kita, bahkan sampai saat ini.

“Ibadah yang mumi dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah: ‘mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.’ Perbuatan baik adalah buah-buah yang Kristus mintakan dari kita untuk dikeluarkan: kata-kata baik, perbuatan-perbuatan kebajikan; perhatian yang lembut kepada orang miskin, yang membutuhkan, dan yang menderita. Ketika hati bersimpati dengan hati yang dibebani dengan keputusasaan dan kesedihan, ketika tangan membagikan kepada yang membutuhkan, ketika yang telanjang diberikan pakaian, orang asing disambut dengan sebuah kursi di mang tamu Anda dan diberikan sebuah tempat di hati Anda, malaikat datang sangat dekat, dan sebuah lagu pujian balasan akan terdengar di surga. Setiap tindakan keadilan, kemurahan, dan kebajikan akan menghasilkan melodi di surga. Bapa, dari takhtanya memandang mereka yang melakukan tindakan-tindakan kemurahan, dan menghitung mereka sebagai milik-Nya .yang paling berharga. ‘Dan mereka akan menjadi milik-Ku, firman Tuhan semesta alam, pada hari Aku menghitung permata-permata-Ku.’ Setiap tindakan kemurahan kepada yang membutuhkan, yang menderita, dianggap sebagai tindakan yang dilakukan kepada Yesus sendiri. Ketika Anda membantu orang miskin, bersimpati dengan yang menderita dan tertindas, bersahabat dengan anak yatim, Anda membawa diri Anda sendiri ke dalam sebuah hubungan yang lebih dekat dengan Yesus”—Ellen G. White, Testimonies for Church, jld. 2, hlm. 25.

Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi:

1. Bagaimanakah kita memastikan kalau kita sudah mengerti bahwa perintah untuk mengasihi Allah dan sesama itu bukanlah keselamatan oleh perbuatan? Ketika kita memandang siapa Yesus itu, dan apakah yang Dia telah lakukan untuk kita di salib (lihat Flp. 2: 5-8), mengapa ide bahwa apa pun yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan atau berhak atas keselamatan adalah merupakan satu kesalahan besar? Bagaimanakah kita belajar untuk membedakan antara berusaha untuk mendapatkan keselamatan, yang tentunya hal ini merupakan sebuah kesalahan yang fatal, dengan menyatakan dalam hidup kita keselamatan yang telah kita miliki dalam Yesus?

2. Bagaimanakah kita belajar untuk mengenali beberapa prasangka-prasangka warisan yang mungkin kita miliki terhadap mereka yang berbeda dengan kita?

3. Selain dan ayat-ayat yang sudah kita pelajari pekan ini, apa sajakah dukungan Kitab Suci lainnya yang Anda temukan yang berhubungan dengan perlunya menunjukkan kebaikan kepada orang lain, tidak peduli siapa mereka?

Komentar