Para Pengungsi dan Imigran

Para Pengungsi dan Imigran

Topik tentang imigran dan pengungsi telah menjadi sebuah bahan yang diperdebatkan dengan sangat sengit, secara khusus karena banyak sekali jumlah mereka saat ini. Apakah dipindahkan karena perang, atau karena bencana alam, atau karena berharap untuk mendapatkan sebuah masa depan ekonomi yang lebih baik, jutaan orang di seluruh dunia telah dikeluarkan dari rumah mereka dan sekarang benar-benar membutuhkan pertolongan.

Dalam Matius 2: 13, 14, Yesus adalah seorang pengungsi. Orang tuanya di bumi, Yusuf dan Maria, dipaksa untuk meninggalkan Betlehem dan mencari perlindungan di Mesir untuk meloloskan diri dari tangan Herodes yang akan membunuh Yesus. Kitab Suci tidak menyatakan tentang pengalaman mereka di Mesir, tetapi tidaklah sukar untuk membayangkan bahwa hal tersebut pasti memiliki tantangan, dan kemungkinan menghadapi tantangan yang sama seperti yang dialami oleh para pengungsi saat ini. Kenyataannya, sepertinya, paralel dengan kondisi bagaimana keluarga Yesus mencari perlindungan di tanah asing, banyak orang Muslim, Buddha, Hindu, Kristen, dan orang-orang yang tidak beragama mencari perlindungan di negeri-negeri yang baru.

Secara umum, adalah lebih mudah untuk bersahabat dengan pribadi-pribadi yang berasal dari kebudayaan dan kelompok bahasa kita karena kita memiliki banyak persamaan. Tetapi, akan lebih menantang untuk menemukan persamaan dengan para imigran dan pengungsi yang kelihatan berbeda dengan kita dan tidak berbicara dengan bahasa kita, dan tidak menganut nilai-nilai keagamaan yang sama dan juga tidak makan makanan yang sama. Injil mengajak kita untuk keluar dari suku, bangsa, dan zona aman budaya kita dan menjangkau mereka yang membutuhkan, terlepas dari betapa berbedanya mereka dengan kita.

Bacalah Ulangan 10: 19; Mazmur 146: 9; Roma 12: 13, dan Imamat 23: 22. Apakah tema-tema penting dari ayat-ayat ini yang perlu kita ingat?

Bagaimana kita melayani para imigran dan pengungsi? Di beberapa negara, hal ini sulit, karena dianggap secara politik tidak benar untuk berbaur atau menolong orang-orang seperti ini. Tetapi, kita harus melakukan apa yang dapat kita lakukan, ketika kita bisa, untuk melayani orang-orang ini, yang tentu saja telah melewati saat-saat yang sulit dan membutuhkan pertolongan kita. Jadi, seberapa pun kita bisa, kita harus menolong.

Mulailah dengan doa, dan kemudian carilah informasi tentang masalah imigran dan pengungsi. Banyak tempat memiliki organisasi yang menangani mereka. Anda bisa mulai bekerja dengan salah satu organisasi-organisasi ini, atau mungkin departemen Sekolah Sabat di gereja lokal Anda bisa memulaikan satu pelayanan bagi para imigran dan pengungsi ini.

Bahkan jika hanya sedikit, apakah yang dapat kamu lakukan untuk menolong para imigran dan pengungsi yang kamu kenal?

Komentar