Misi kepada Orang Kaya

Misi kepada Orang Kaya

Bacalah Matius 19: 16-22. Pelajaran apakah yang bisa kita pelajari dari cerita ini, ketika, berbeda dengan Nikodemus, ada seseorang yang tidak menerima Yesus?

Interaksi Yesus dengan seorang pemimpin muda yang kaya menunjukkan bagaimana bahayanya sebuah jebakan kekayaan itu bisa terjadi. Lihatlah kata-kata ini: “Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mat. 19: 24). Tentu saja, hal ini tidaklah berarti bahwa orang kaya tidak bisa diselamatkan, tetapi, jika orang-orang seperti ini tidak berhati-hati, kekayaan mereka benar-benar bisa menjadi penghalang bagi keselamatan.

Pada akhirnya, orang kaya dan orang miskin akan menghadapi nasib yang sama: kuburan. Ini berarti bahwa orang kaya sama-sama sangat membutuhkan keselamatan sama seperti yang lainnya. Walaupun uang bisa membeli apa saja, itu tidak bisa membeli sebuah kelepasan dari kematian. Kelepasan dari kematian itu hanya datang oleh karena pemberian, yang ditawarkan secara gratis oleh Yesus kepada yang mengklaim itu dengan iman. “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yoh. 11: 25).

Bacalah Lukas 19:1-10. Apakah yang menjadi perbedaan dalam cerita ini, dibandingkan dengan cerita sebelumnya tentang orang muda yang kaya?

Zakheus merespons Yesus dalam sebuah cara yang sayang sekali tidak dilakukan oleh pemimpin muda itu. Perhatikan, Yesus tidak mengatakan kepada Zakheus untuk menjual apa yang dimilikinya dan memberikannya kepada orang miskin, sama seperti yang Dia sampaikan kepada pemimpin muda itu. Yesus tentu saja tahu bagaimana pemimpin muda yang kaya ini terikat dengan uangnya, dan itulah alasannya mengapa Yesus mengatakan hal tersebut padanya. Sebaliknya, walaupun kita tidak mengetahui semua yang diucapkan Yesus ketika berada di rumahnya, Zakheus benar-benar diyakinkan oleh Yesus dan mengetahui bahwa dia harus membuat beberapa perubahan dalam hidupnya, secara khusus hal-hal yang berhubungan dengan kekayaannya.

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Mat. 16: 26). Apakah yang seharusnya dikatakan oleh ayat-ayat ini kepada kita semua?

Komentar