Menolong yang Tersakiti

Menolong yang Tersakiti

Siapakah di antara kita yang tidak pernah mengalami betapa dunia kita ini sangat menyakitkan? Tidak peduli apakah hidup di sebuah lingkungan yang kaya dan materialistis, atau hidup di sebuah lingkungan yang miskin dan kekurangan secara materi—hal itu tidaklah penting. Orang-orang tersakiti menderita, dan bergumul. Sebagai contoh, seseorang bisa membaca berita tentang bagaimana sejumlah uang dengan angka yang fantastis dibelanjakan hanya untuk obat antidepresi di dunia barat setiap tahun, untuk mengerti bahwa kekayaan secara materi saja tidak cukup untuk menjamin kebahagiaan atau kedamaian.

“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku” (Luk. 4:18).

“Apakah yang diajarkan ayat ini kepada kita tentang apa yang Yesus lakukan dan dalam kapasitas kita juga apa yang harus kita lakukan bagi mereka yang membutuhkan yang ada di sekitar kita?

Allah sedang memanggil kita untuk memenuhi kebutuhan dari semua orang, walaupun kita tidak tahu kapan atau bahkan apakah mereka nantinya akan menerima Yesus. Walaupun menjangkau mereka bagi Yesus adalah dasar dari misi kita, kita harus menolong mereka dengan tulus karena mereka membutuhkan pertolongan. Kita menolong mereka karena kita telah menerima Yesus sebagai Tuhan kita, dan itulah sebabnya Dia memanggil kita untuk melakukan hal tersebut.

Teladan Yesus yang memenuhi kebutuhan dari semua orang adalah sebuah prinsip Kitab Suci yang harus diikuti. Kita tidak tahu jika setiap orang yang ditolong-Nya menerima Dia atau tidak.

Untuk menolong orang dengan sungguh-sungguh, kita perlu cari tahu kebutuhan mereka. Setiap kebudayaan memiliki caranya tersendiri sehubungan dengan bagaimana memperlakukan seorang sahabat. Di India, adalah satu kebiasaan untuk menghidangkan makanan atau minuman ketika menjamu pengunjung. Mungkin lebih mudah untuk memberikan uang daripada memberikan penghiburan kepada seorang sahabat yang baru saja kehilangan seseorang yang dikasihi. Tetapi, apa yang dibutuhkan temanmu mungkin lebih dari pada uang atau hal yang bersifat fisik. Kadang dukungan simpati Anda selama seseorang mengalami masa kehilangan besar bisa jauh lebih menolong.

Prinsip yang penting untuk menjadi seorang penolong bagi Yesus untuk teman-teman kita haruslah diawali dengan tujuan yaitu untuk menunjukkan kasih yang tidak mementingkan diri kepada mereka, pahami dahulu kebutuhan mereka sebelum kita menawarkan pertolongan. Sediakan pertolongan yang mereka butuhkan, walaupun Anda tidak tahu jika mereka siap untuk mengikuti Yesus.

Bacalah Matius 25: 34-40. Apakah pekabaran yang diberikan dari ayat-ayat ini bagi kita?

Komentar