Kakek menyarankan agar Obed belajar di sekolah Advent di negara Ghana, Afrika Barat. Tetapi ayah tiri Obed sangat menentang gagasan itu.
"Aku tidak akan mengizinkannya pergi ke sekolah menengah itu karena dia akan kembali sebagai seorang Advent," kata ayah tiri Obed, yang adalah seorang pendeta denominasi Kristen lainnya.
Jadi, Obed akhirnya mendaftar di sekolah pemerintah berasrama. Di sanalah dia belajar tentang Advent.
Selama di sekolah berasrama itu, Obed beribadah setiap hari Minggu bersama siswa lainnya di salah satu ruang kelas. Dia setia beribadah tahun demi tahun.
Di akhir tahun terakhirnya, siswa di kelas yang lebih rendah
dipulangkan saat dia dan kelas tamatan menghabiskan satu bulan mempersiapkan ujian akhir semester. Dengan begitu sedikit siswa di kampus, kebaktian hari Minggu dihentikan.
Suatu hari Minggu berlalu. Minggu kedua berlalu. Minggu ketiga berlalu. Obed ketinggalan pertemuan hari Minggu.
Pada akhir pekan terakhir sebelum ujian akhir, Obed melihat tiga teman sekelasnya pergi ke kampus pada Sabtu pagi. Mereka berpakaian rapi, dan mereka mengatakan bahwa mereka pergi ke gereja.
"Bisakah aku pergi denganmu?" tanya Obed.
Obed mengikuti kedua anak laki-laki dan perempuan itu ke sebuah gereja Advent. Dia kagum mendengar mereka menyanyikan lagu khusus selama ibadah. Dia tidak pernah mendengar lagu yang dinyanyikan dengan harmonis, dan kata-kata lagu itu menyentuh hatinya. Mereka menyanyikan "Until Then" (Seventh-day Adventist Church Hymnal, No. 632).
Tip Cerita> Pelajaran minggu ini menjelaskan bagaimana kesetiaan teman dari seorang lumpuh yang tak berdaya membantunya dalam Lukas 5: 17-26 (lihat pelajaran hari Minggu, 19 November). Bagaimanakah kesetiaan teman Obed orang Advent membantunya? Kemungkinan jawaban: Hanya oleh pergi ke gereja pada hari Sabat, teman-teman membawa Obed ke iman yang lebih dalam. Iman menghasilkan iman. Iman teman-teman itu menjadi iman Obed, dan dia setia pada kebenaran yang dipelajarinya. Tanyakan kepada UKSS untuk cara mereka bisa menjadi penolong bagi teman-teman mereka (lihat pelajaran hari Senin, 20 November).> Unduh foto di Facebook: bit.ly/fb-mq.> Unduh Postingan Misi dan Fakta Singkat dari Divisi Afrika Barat-Tengah di: bit.ly/ wad-2023.> Kisah misi ini mengilustrasikan tujuan-tujuan dari rencana strategis GMAHK "I Will Go": Tujuan Pertumbuhan Rohani No. 5, "Untuk memuridkan individu dan keluarga ke dalam kehidupan yang dipenuhi Roh"; Tujuan Pertumbuhan Rohani No. 6, "Untuk meningkatkan aksesi, retensi, reklamasi, dan partisipasi anak-anak, pemuda, dan orang dewasa"; Tujuan Pertumbuhan Rohani No. 7, "Untuk membantu para pemuda dan orang dewasa untuk mengutamakan Tuhan dan memberikan teladan pandangan dunia yang alkitabiah." Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web: IWillGo2020.org.POS MISI> Christian Abraham Ackah (1883-1912) adalah anggota pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Ghana. Selain karyanya di bidang penginjilan literatur, ia mendirikan dua gereja yang pertama-dan dua sekolah pertama di wilayah itu, dan merupakan orang Ghana pertama yang diurapi sebagai ketua gereja dan terus melayani sebagai anggota komite eksekutif uni, semuanya dilakukan sebelum kematiannya pada usia 29 tahun.
Komentar
Posting Komentar