Kisah Orang Samaria yang Murah Hati Saat Ini
Ketika memuji ahli taurat karena memberikan jawaban yang benar, Yesus mengatakan, “Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup” (Luk. 10: 28), dan dengan demikian Dia menyentuh bagian yang paling dalam dari hati orang tersebut. Memberikan semua jawaban yang benar adalah mudah bagi ahli taurat ini, tetapi melakukan semua hal tersebut adalah sebuah masalah pada 2.000 tahun yang lalu, dan hal itu masih tetap menjadi sebuah masalah bagi banyak dari kita saat ini. Ahli taurat itu ingin menjebak Yesus dan mau memamerkan pengetahuannya. Dia kemudian menanyakan satu pertanyaan lanjutan, “siapakah sesamaku manusia?” (Luk. 10: 29).
Bacalah Lukas 10: 30-37. Bagaimanakah Anda merangkumkan maksud dari Yesus dalam cerita ini?
Adakah orang-orang di sekitar kita yang diperlakukan dengan tidak adil oleh orang lain? Sudahkah kita melakukan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menolong mereka?
Adalah benar bahwa kadang-kadang para pendeta, tua-tua, dan anggota jemaat tidak membantu mereka yang membutuhkan pertolongan. Kadang-kadang orang-orang dari kepercayaan lain bisa lebih ramah kepada orang yang ada di masyarakat dibandingkan dengan kita. Kita bisa saja berbicara bagaimana menjadi orang baik, namun orang lain yang justru memenuhi kebutuhan dari orang lain yang kita tidak lakukan. Jika kita mau iman kita berarti, maka kita harus menjangkau dan menolong mereka yang membutuhkan.
Yesus menyimpulkan cerita dari Orang Samaria yang murah hati ini dengan menanyakan siapa di antara tiga orang dalam cerita ini yang benar-benar menjadi sesama dari orang yang membutuhkan pertolongan tersebut.
“Dengan demikian pertanyaan, ‘Siapakah sesamaku manusia?’ Dijawab selama-lamanya. Kristus telah menunjukkan bahwa sesama manusia bukan saja berarti seorang yang segereja atau seiman dengan kita. Hal itu tidak ada hubungannya dengan suku, warna kulit, atau perbedaan golongan. Sesama manusia ialah setiap orang yang memerlukan pertolongan kita. Sesama manusia ialah setiap jiwa yang dilukai dan ditindih oleh musuh. Sesama manusia ialah setiap orang yang menjadi milik Allah”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 119.
Tantangan: Setiap hari, mulailah mendoakan seseorang yang berbeda dengan Anda, atau bahkan seseorang yang mungkin Anda tidak suka secara pribadi.
Tantangan Lebih Besar: Daftarkan paling tidak tiga nama dari kenalan Anda (yang bukan Advent); cari tahu kebutuhan-kebutuhan mereka (emosi, fisik, dan sosial) dan perhatikan bagaimana Anda secara pribadi bisa melayani kebutuhan-kebutuhan mereka. Apakah yang dapat Anda lakukan secara praktis bagi mereka dalam pekan mendatang ini?
Komentar
Posting Komentar