Kasih yang Lebih Besar
Seperti yang kita ketahui, dan bahkan sangat mengetahuinya, kebutuhan itu tidak akan pernah berakhir. Jika kamu memiliki kemauan untuk menolong sesama, kamu akan memiliki banyak kesempatan. Apakah teman-teman dekat atau para pengungsi yang jauh, banyak orang-orang tetap berkekurangan, dan kita harus melakukan apa yang bisa kita lakukan, ketika kita bisa, kita harus menolong. Sepanjang pelayanan-Nya di dunia, Yesus menolong mereka yang tidak bisa menolong diri mereka sendiri. Dalam beberapa kasus, Dia yang mengambil inisiatif dan pergi kepada mereka yang membutuhkan; dalam kasus yang lain, sama seperti orang-orang yang menurunkan orang yang lumpuh dari atap supaya bisa membawanya kepada Yesus, sahabat-sahabat dari orang yang membutuhkan yang mengambil inisiatif.
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” Yohanes 15: 13.
Bagaimanakah kita mengaplikasikan prinsip ini dalam pelayanan kita kepada orang lain?
Sebuah keluarga misionaris melayani selama enam tahun di Trinidad dan Tobago. Tiga tahun pertama mereka hidup di sebuah komunitas Hindu dan Muslim. Banyak orang Hindu keberatan karena orang Kristen sebelumnya menolak undangan ke acara Ucapan Syukur tahunan. Pada suatu hari, orang Kristen (keluarga misionaris) ini menghadiri perayaan Ucapan Syukur dari seorang teman Hindu mereka yang baru. Mereka melakukan hal ini karena mencontohi Yesus: Dia mengunjungi temannya ketika mereka mengundangnya pada perayaan mereka yang spesial. Kenyataannya, ajaran Hindu mengajarkan bahwa tamu atau sahabat yang datang itu membawa berkat ke dalam rumah dari tuan rumah yang mengundang.
Mari kita membuat percobaan untuk mulai menjalin sahabat pekan ini dengan menjadi berkat bagi seseorang. Pertama, survei tempat Anda saat ini, bisa di komunitas, perkampungan, atau kota di mana Anda berada. Apakah Anda mengetahui tentang pengungsi atau imigran yang tinggal di sana? Bagaimana dengan orang-orang yang tinggal di jalanan? Apakah Anda mengenal mereka semua? Terlepas dari situasi Anda, membuat persahabatan dengan seorang asing bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Mari kita doakan dan minta Allah untuk menolong kita. Dia mengenal setiap orang dan mengenal orang asing yang bisa Anda jadikan sahabat. Ingatlah, tujuannya adalah untuk menjadi sahabat mereka sehingga Anda bisa menolong mereka dengan menuntun mereka kepada Allah untuk mendapatkan pertolongan.
Tantangan: Pelajari tentang orang-orang asing atau mereka yang bukan Kristen yang tinggal di negara Anda. Joshuaproject .net adalah sebuah website yang bagus untuk mencari tahu kelompok orang-orang yang belum dijangkau dalam kebudayaan Anda.
Tantangan Lebih Besar: Identifikasi seseorang dalam ruang lingkup pengaruh Anda. Mulailah dengan berdoa secara teratur bagi orang tersebut sesudah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Apakah orang ini menjadi sahabat saya—berdasarkan model persahabatan Yesus?
Apakah saya tahu kebutuhan-kebutuhan hidupnya?
Bagaimanakah saya bisa menuntun dia kepada Yesus untuk mendapatkan kesembuhan?
Komentar
Posting Komentar