"Aku gembira atas janji-Mu, seperti orang yang mendapat banyak jarahan" (Mazmur 119: 162).
Kita harus menganggap Alkitab sebagai penyingkapan Allah kepada kita tentang hal-hal yang kekal—hal-hal yang paling penting untuk kita ketahui. Oleh dunia itu dibuang, seolah-olah pembacaan itu selesai; tetapi penelitian seribu tahun tidak akan menghabiskan harta terpendam yang dikandungnya. Keabadian saja yang akan mengungkapkan kebijaksanaan buku ini; karena itu adalah kebijaksanaan dari pikiran yang tak terbatas—Counsels to Parents, Teacher, and Students, hlm. 443.
Namun hanya sedikit manfaat yang diperoleh dari pembacaan Alkitab yang tergesa-gesa. Seseorang dapat membaca seluruh Kitab Suci, tetapi gagal melihat keindahannya atau memahami maknanya yang dalam dan tersembunyi. Satu perikop yang dipelajari sampai jelas maknanya bagi pikiran dan hubungannya dengan rencana keselamatan, lebih bernilai daripada membaca bab demi bab tanpa tujuan yang jelas dan tidak ada pelajaran positif yang diperoleh. Simpanlah Alkitabmu di dekatmu. Ketika kamu memiliki kesempatan, bacalah; tanamkan ayat itu di dalam ingatanmu. Bahkan ketika kamu sedang berjalan di jalanan, kamu dapat membaca sebuah perikop dan merenungkannya, dengan demikian akan menetap di dalam pikiranmu— Langkah kepada Kristus, hlm. 154, 155.
Sekiranya waktu dan usaha yang digunakan dalam usaha meraih pemikiran-pemikiran yang cemerlang dari orang-orang yang tidak setia telah digunakan untuk mempelajari perkara-perkara berharga dari Firman Allah, maka ribuan orang yang sekarang berada dalam kegelapan dan bayang-bayang maut akan bergembira dalam kemuliaan terang kehidupan—Hidup yang Terbaik, hlm. 422, 423.
Komentar
Posting Komentar