Gereja yang Berpengaruh
Mungkin tidak setiap hari proyek Sabat Ketiga Belas mengilhami proyek besar lainnya. Tetapi itulah yang terjadi di Accra, ibu kota negara Ghana, Afrika Barat.
Sekitar 15 tahun yang lalu, militer Ghana memberikan satu plot tanah kepada Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di salah satu barak utama di Accra. Tanah itu tanpa biaya. Satu-satunya permintaan adalah bahwa gereja Advent membangun rumah ibadah di atas tanah itu. Tentara meminta pembangunan gereja Advent di mana tentara itu bisa beribadah.
Anggota jemaat di seluruh Ghana menyumbang untuk proyek tersebut. Mereka ingin
agar para tentara bisa beribadah di gereja Advent. Kemudian gereja sedunia terlibat. Persembahan Sabat Ketiga Belas pada triwulan ketiga tahun 2007 memberikan sentuhan akhir untuk tempat ibadah: jendela kaca patri yang indah yang dipasang di sekeliling lengkungan langit-langit gereja, dan kaca patri panel yang menggambarkan tangan berdoa dan logo gereja Advent di belakang mimbar.
Gereja barak militer dipersembahkan kepada Tuhan pada tanggal 1 November 2008. Plakat tergantung di luar pintu masuk utama termasuk daftar delegasi yang menghadiri upacara pembukaan. Di antara mereka adalah Direktur Departemen Pelayanan Chaplain General Conference, yang mengawasi reksa pastoral gereja sedunia, yakni orang-orang yang bertugas di angkatan bersenjata.
Di kota, kekuatan polisi nasional Ghana memperhatikan gereja Advent yang baru di barak militer. Mereka juga menginginkan sebuah gereja Advent di kompleks akademi pelatihan nasional mereka. Petugas polisi menghubungi pemimpin gereja dengan permintaan. "Jika kami memberi kamu sebidang tanah di akademi kepolisian, maukah kamu membangun gereja?" mereka bertanya.
Itu adalah tawaran yang tidak bisa ditolak oleh para pemimpin gereja. Pekerjaan dimulai untuk mengumpulkan dana membangun gereja Advent di akademi kepolisian.
"Melihat apa yang telah kami lakukan di barak militer, mereka memercayakannya kepada kami untuk membangun," kata pemimpin gereja setempat Christopher Annan-Nunoo, yang menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Uni Konferens Ghana Selatan.
Sebuah Bangunan yang Berkhotbah
Gereja barak militer telah terbukti menjadi cahaya bagi angkatan bersenjata, kata Letnan Kolonel Peter N.K. Duodu, seorang pendeta militer.
"Karena bangunan ini, orang mau datang dan beribadah di sini," katanya. "Mereka bilang, 'Bangunan Anda luar biasa.' Jadi, tanpa kita pergi keluar untuk menginjil, bangunan itu sudah berkhotbah bagi kita."
Dia mengatakan bahwa
personel militer yang beribadah di gereja mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Advent dan, yang paling penting, belajar tentang Tuhan dan keselamatan.
"Kami berterima kasih kepada Tuhan atas media yang luar biasa ini bahwa Dia telah menyediakan gereja Advent untuk menginjili personel militer," katanya. "Itu sangat berarti."
Samuel Marfon, seorang petugas polisi veteran 17 tahun dan satu-satunya pendeta Advent di Kepolisian Ghana, berharap bahwa Gereja Akademi Polisi masa depan akan memiliki dampak yang sama pada personel polisi. Gereja diharapkan dapat menampung 1.500 hingga 2.000 orang. "Tuhan akan melakukannya untuk kita," katanya. "Dia akan membangun gereja."
Josiah Nwarungwa, Direktur Misi Advent Divisi Afrika Barat-Tengah, yang wilayahnya meliputi Ghana, mengatakan sangat senang tentang dampak Proyek Sabat Ketiga Belas tahun 2007 di barak militer.
"Ini menginspirasi," katanya. "Gereja Advent hadir di kekuatan militer Ghana. Doa saya adalah bahwa Tuhan akan membuatnya menjadi pusat pengaruh untuk kekekalan bagi mereka yang bersentuhan dengannya."
Tip Cerita> Pelajaran minggu ini berbicara tentang pentingnya bersaksi bagi mereka yang ada di kekuatan militer. Tanyakan UKSS untuk mempertimbangkan bagaimana gereja Advent di barak militer telah bertugas sebagai saksi bagi mereka yang berkuasa. Apa cara lain yang dapat menjangkau orang-orang yang berpengaruh?> Unduh foto di Facebook:bit.ly/fb-mq.> Unduh Postingan Misi dan Fakta Singkat dari Divisi Afrika Barat-Tengah: bit.ly/wad-2023.> Kisah misi ini mengilustrasikan tujuan berikut dari rencana strategis GMAHK "I Will Go": Tujuan Pertumbuhan Rohani No. 5, "Memuridkan individu dan keluarga ke dalam kehidupan yang dipenuhi Roh." Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web: IWillGo2020.org.Fakta Singkat> Kain tradisional Ghana adalah kente cerah dan berwarna-warni (dari kata "kenton", artinya keranjang), dibuat dengan menenun kain sutra dan katun. Di masa lalu kain dipakai oleh keluarga Kerajaan Ashanti dan Ewe, dan oleh ratu dan putri dari orang-orang Dagbon. Sekarang, itu populer untuk acara-acara khusus.> Pasar Kejetia di Kumasi, Ashanti, Ghana, adalah terbesar di Afrika Barat. Ini memiliki lebih dari 10.000 toko dan kios yang menjual berbagai macam produk, dari rempah-rempah hingga sandal Ashanti, manik-manik plastik hingga emas dan perak.
Komentar
Posting Komentar