DALAM MEMERCAYAI TUHAN
"Akhirnya, saudara-saudaraku, Bersukacitalah dalam Tuhan. Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu" (Filipi 3: 1).
Kehidupan Kristen haruslah merupakan suatu kehidupan iman, kemenangan dan sukacita di dalam Allah.Hamba Allah Nehemia berkata dengan sungguh-sungguh, "Sebab sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu!" (Nehemia 8:11). Dan Rasul Paulus berkata, "Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus
Yesus bagi kamu" (Filipi 4: 4; 1 Tesalonika 5: 16-18). Demikianlah buah-buah pertobatan dan pengudusan menurut Alkitab—Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 499, 500.
Ketekunan yang ditentukan dalam jalan kebenaran, mendisiplin pikiran dengan latihan keagamaan untuk mengasihi pengabdian dan hal-hal surgawi, akan membawa kebahagiaan terbesar.
Jika kita menjadikan Tuhan kepercayaan kita, kita memilikinya dalam kekuatan kita untuk mengendalikan pikiran dalam hal-hal ini. Melalui latihan yang berkelanjutan, pikiran akan menjadi kuat untuk berperang dengan musuh abadi, dan untuk menaklukkan diri sendiri, sampai ada transformasi lengkap, dan nafsu, selera, dan kemauan dibawa ke dalam penaklukan yang sempurna. Kemudian akan ada kesalehan setiap hari di rumah dan di luar rumah, dan ketika kita terlibat dalam pekerjaan jiwa, sebuah kekuatan akan hadir dalam upaya kita. Orang Kristen yang rendah hati akan memiliki masa pengabdian yang tidak sembrono, gelisah, atau percaya takhayul, tetapi tenang dan tenteram, mendalam, konstan, dan sungguh-sungguh. Kasih Tuhan, praktik kekudusan, akan menyenangkan ketika ada penyerahan yang sempurna kepada Tuhan—Testimonies for the Church, jld. 2, hlm. 507.
Komentar
Posting Komentar