ZAKHEUS MENERIMA DIA DENGAN SUKACITA
"Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: 'Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.' Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita" (Lukas 19:5, 6).
Banyak kafilah dalam perjalanan mereka ke pesta itu melalui Yerikho. Kedatangan mereka selamanya merupakan suatu suasana pesta, tetapi sekarang suatu minat yang lebih dalam mengharukan orang banyak. Sudah diketahui bahwa Rabi Galilea yang belum berapa lama berselang membangkitkan Lazarus berada dalam rombongan orang banyak itu, dan meskipun sudah banyak didesas-desuskan bahwa imam-imam mempunyai rencana jahat, namun orang banyak ingin memberikan penghormatan kepada-Nya .... Zakheus telah mendengar tentang Yesus. Laporan tentang seorang yang telah menunjukkan tingkah laku yang ramah dan sopan terhadap golongan yang terbuang telah tersebar luas. Dalam hati kepala pemungut cukai ini tergugahlah suatu kerinduan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik .... Kabar disiarkan di seluruh Yerikho bahwa Yesus sedang memasuki kota. Zakheus mengambil keputusan hendak melihat Dia.
Jalan-jalan penuh sesak, dan Zakheus, yang kecil perawakannya, tidak dapat melihat apa-apa di tengah orang banyak itu. Tidak seorang pun mau memberi jalan baginya, sebab itu, dengan berlari sedikit mendahului orang banyak, di mana sebatang pohon ara yang bercabang lebar menaungi jalan, pemungut cukai yang kaya itu memanjat supaya dapat duduk di dahannya, dari tempat mana ia dapat memperhatikan arak-arakan itu bila melewatinya. Orang banyak itu semakin dekat dan akan melewatinya, dan Zakheus menatap dengan mata yang penuh kerinduan hendak melihat Seorang yang ingin dilihatnya ....
Tiba-tiba, tepat di bawah pohon ara, rombongan berhenti, dan orang-orang yang di muka dan di belakang pun terhentilah, Seorang memandang ke atas dengan pandangan yang tampaknya membaca jiwa. Dalam keadaan hampir meragukan perasaannya, orang di atas pohon itu mendengar perkataan, "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
Orang banyak membuka jalan, dan Zakheus, yang berjalan seolah-olah bermimpi, memimpin jalan yang menuju ke rumahnya sendiri .... Kristus pergi ke rumahnya untuk memberi dia pelajaran tentang kebenaran, dan untuk memberikan petunjuk kepada seisi rumahnya tentang perkara-perkara mengenai kerajaan itu. Mereka telah disingkirkan dari rumah sembahyang oleh hinaan rabi-rabi dan orang-orang yang berbakti, tetapi sekarang, sebagai rumah tangga yang paling disukai di seluruh Yerikho, mereka berhimpun di rumah mereka sendiri mengelilingi Guru Ilahi, dan mendengarkan perkataan kehidupan bagi diri mereka sendiri—Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 170-174.
Komentar
Posting Komentar