ZAKHARIA DAN ELIZABETH BERSUKACITA DALAM SEORANG ANAK

ZAKHARIA DAN ELIZABETH BERSUKACITA DALAM SEORANG ANAK

"Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: 'Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu'" (Lukas 1: 13, 14).

ari antara orang-orang yang setia di kalangan orang Israel, yang telah lama menantikan kedatangan Mesias, bangkitlah sang pelopor bagi Kristus. Imam Zakharia yang sudah tua dan istrinya Elisabet "keduanya ... adalah benar di hadapan Allah;" dan dalam hidup mereka yang tenang dan suci cahaya iman bersinar seperti sebuah bintang dalam kegelapan hari-hari yang penuh kejahatan itu. Kepada suami istri yang beribadah ini telah dijanjikan seorang anak laki-laki, yang akan "berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya."

Zakharia tinggal "di seluruh pegunungan Yudea," tetapi ia telah pergi ke Yerusalem untuk bekerja seminggu lamanya dalam Bait Suci, suatu kewajiban yang dituntut dua kali setahun dari imam-imam menurut gilirannya .... Ia sedang berdiri di muka mazbah keemasan di dalam bilik yang suci di Bait Suci. Asap dupa bersama doa bangsa Israel sedang naik di hadirat Allah. Tiba-tiba sadarlah ia akan hadirat Ilahi. Seorang malaikat Tuhan "berdiri di sebelah kanan mazbah pembakaran ukupan." Tempat malaikat itu berdiri adalah sebuah penunjuk bahwa ia membawa kabar baik, tetapi Zakharia tidak menghiraukan hal ini. Bertahun-tahun lamanya ia telah mendoakan kedatangan Penebus; kini surga mengutus pesuruhnya untuk memberitahukan bahwa doa itu sudah hampir dijawab; akan tetapi kemurahan Allah tampaknya terlalu besar baginya untuk dipercaya. Ia dipenuhi dengan ketakutan dan penyesalan diri.

Tetapi ia disapa dengan jaminan yang menggembirakan hati: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elizabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan .... dan ia akan penuh dengan Roh Kudus"—Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 87, 88.

Komentar