Tunduk kepada Kehendak Allah

Tunduk kepada Kehendak Allah

Bacalah Kejadian 12: 1-9. Apakah yang diajarkan oleh ayat-ayat ini mengenai tunduk pada kehendak Allah, walaupun ketika jalan di depan kita tidaklah kelihatan jelas?

Salah satu sifat utama Abraham adalah tunduk pada kehendak Allah. Semua pengalaman-pengalaman Abraham dengan Allah ditandai dengan sifat ini.

Panggilannya: Abraham menerima sebuah panggilan yang menantang dari surga: “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu” (Kej. 12: 1). Ketika dia mendengar sebuah suara dari surga, reaksi pertamanya bisa saja mengabaikan suara ini, dengan berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Atau bisa saja dia menentang pekabaran ini, dengan mengatakan, “Saya tidak mau pergi, saya suka di sini.” Ungkapan “Negeri yang akan kutunjukkan padamu” mungkin saja kelihatan seperti satu gambaran aneh mengenai satu tujuan! Tetapi dia menerima panggilan tersebut. Dia menyerahkan kehendaknya kepada kehendak Allah dan meninggalkan rumah orang tuanya dan juga negerinya: “Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya” (Kej. 12: 4).

Pemilihan Tanah. Sebuah pertengkaran terjadi antara hamba-hamba Lot dan hamba-hamba dari Abraham, tetapi Abraham bukanlah seorang yang suka bertengkar dengan darah dagingnya sendiri. Dia menyerahkan kepada kehendak Allah, yang sekali lagi memberkati dia. “Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: ‘Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kau lihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya’” (Kej. 13: 14, 15).

Kehancuran dari Sodom dan Gomora: Ketika Allah menyatakan kepada Abraham nasib akhir dari dua kota ini, Abraham, dengan penuh kasih, mencoba untuk menyelamatkan kota-kota itu. Oleh karena sepuluh orang benar pun tidak ada di kota-kota tersebut, akhirnya kota-kota itu dihancurkan. Abraham patuh pada kehendak Allah dan menerima penghakiman Allah atas kota-kota ini.

Tuhan bisa menggunakan Abraham karena ketaatannya kepada Allah dalam segala situasi. Hal yang sama harus terjadi saat ini.

Tantangan: Dalam kota-kota kita, kita menghadapi tantangan-tantangan dalam mengkhotbahkan Injil secara tepat dan efektif. Kita perlu bermohon kepada Allah untuk campur tangan dalam masalah ini.

'Tantangan Lebih Besar: 'Temukan satu cara untuk menghubungi seseorang yang secara langsung mengalami kemalangan yang mirip dengan yang Anda alami. Sampaikan kepada orang tersebut bahwa Anda berdoa untuknya, dan mintalah kepada Allah untuk melihat apa yang dapat Anda lakukan untuk menolong orang tersebut.

Komentar