"Berkatalah Sara: 'Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku'" (Kejadian 21: 6).
Kepada Abraham diberikan satu janji, yang bagi orang-orang pada zaman itu sangat berarti sekali, bahwa ia akan memperoleh keturunan yang banyak dan satu bangsa yang besar. "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat." Dan kepada janji ini ditambahkan jaminan, yang bagi pewaris iman lebih berharga daripada yang lain-lainnya, bahwa dari garis keturunannya itu Penebus dunia ini akan datang: "Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat"—Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 137.
Apabila Abraham hampir mencapai usia seratus tahun, janji akan lahirnya anak itu diulangi kembali kepadanya, dengan satu jaminan bahwa pewaris di hari mendatang itu haruslah anak dari Sara. Tetapi Abraham belum juga mengerti akan janji itu. Saat itu juga pikirannya kembali kepada Ismael, sambil berpegang kepada keyakinan bahwa melalui dia maksud Allah yang indah itu akan dilaksanakan .... Kembali janji itu diberikan, dalam kata-kata yang tak dapat disalah mengerti, "Istrimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia....
Lahirnya Ishak, setelah ditunggu lama sekali, yang berarti kegenapan dari harapan yang diidam-idamkan itu, telah memenuhi kemah Abraham dan Sara dengan suasana kegembiraan—Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 164, 165.
"Berkatalah Sara: Allah telah membuat aku tertawa ... aku telah melahirkan seorang anak laki-laki'" (Kejadian 21:6, 7).
Ishak adalah anak kebanggaan dan kesukaannya; kehidupan Sara terikat di dalam hidupnya—Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 168.
Komentar
Posting Komentar