Pendalaman:
“Rencana penebusan kita bukanlah suatu buah pikiran yang lahir belakangan, yaitu suatu rencana yang dirumuskan sesudah Adam berdosa. Rencana tersebut adalah wahyu yang ‘sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya.’ Rm. 16: 25. Itu adalah uraian azas-azas yang telah menjadi fondasi dari pemerintahan Allah sejak zaman kekekalan. Sejak mula pertama, Allah dan Kristus sudah mengetahui kemurtadan Setan, dan kejatuhan manusia oleh kuasa tipu daya pendurhaka itu. Allah tidak merencanakan supaya dosa ada, akan tetapi melihatnya lebih dahulu jauh sebelum dosa itu lahir, lalu mengadakan persiapan guna menghadapi peristiwa yang mengerikan itu. Sungguh besar kasih-Nya bagi dunia ini sehingga dijanjikan-Nya memberikan Anak-Nya yang tunggal, “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yoh. 3: 16”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 16.
“Kristus tidak mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa pekerjaan mereka tidak sulit... Tetapi mereka tidak akan dibiarkan untuk berperang sendirian. Ia memastikan kepada mereka bahwa Ia, akan beserta dengan mereka; bahwa kalau mereka mau pergi dengan iman, mereka akan bergerak di bawah perisai Yang Mahakuasa... Selama mereka menaati sabda-Nya, dan bekerja sehubungan dengan Dia, mereka tidak dapat gagal. Pergilah kepada segala bangsa, Ia perintahkan kepada mereka. Pergilah ke tempat yang paling jauh yang dapat dihuni dan pastikanlah bahwa hadirat-Ku akan ada bersama-sama dengan dikau di sana. Bekerjalah dalam iman dan keyakinan; karena waktu tidak pernah akan datang bila Aku akan meninggalkan dikau. Aku akan bersama dengan dikau selamanya, menolong dikau untuk melakukan pekerjaanmu, memimpin, menghiburkan, memuaskan, menolong engkau, memberikan kepadamu kemajuan dalam mengucapkan perkataan yang akan menarik perhatian orang-orang lain ke surga”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 25.
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi:
1 Pikirkan mengapa kata-kata pertama Allah kepada dunia yang jatuh bukan uApa yang telah kamu lakukan?" Atau “Mengapa kamu tidak taat?" Sebaliknya, kata-kata pertama adalah, “Di manakah engkau?" Penghiburan apakah yang seharusnya diberikan oleh kebenaran ini kepada kita sehubungan dengan tujuan Allah bagi kita dan bagi orang-orang yang kita kasihi?
2. Pikirkan apakah artinya, bahwa Allah sendiri, dalam pribadi Yesus, datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita. Kristus di salib adalah pernyataan Allah yang utama sebagai Allah dari misi. Apakah yang disampaikan hal ini kepada kita sehubungan dengan karakter-Nya?
3. Misi ini adalah milik Allah. Untuk itu, Dia akan melengkapi dan memampukan orang-orang untuk tugas ini. Berdasarkan kenyataan ini, ketika Anda melihat tantangan-tantangan dari penginjilan sedunia, bagaimanakah Anda bisa menghadapi perasaan dan sikap tidak mampu atau ketakutan?
Komentar
Posting Komentar