Pendalaman:
Bacalah Ellen G. White, “Tugas yang Besar,” hlm. 22-29, dan “Pencari Kebenaran,” hlm. 112-121, dalam buku Alfa dan Omega, jld. 7.
“Sebelum naik ke surga, Kristus memberikan kepada murid-murid-Nya tugas mereka. Ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menjadi wali dari kehendak dalam mana Ia mewariskan kepada dunia harta kehidupan yang kekal. Kamu menjadi saksi tentang hidup pengorbanan-Ku demi kepentingan dunia, kata-Nya kepada mereka. Kamu telah melihat pekerjaan-Ku bagi Israel. Dan meskipun umat-Ku tidak mau datang kepada-Ku supaya mereka bisa hidup, meskipun imam-imam dan penghulu-penghulu telah berbuat kepada-Ku sebagaimana yang mereka rencanakan, meskipun mereka telah menolak Aku, mereka masih juga akan mempunyai kesempatan yang lain untuk menerima Anak Allah. Kamu telah melihat bahwa semua orang yang datang kepada-Ku dan mengaku dosa mereka, Aku terima dengan tangan terbuka. Ia yang datang kepada-Ku sekali-kali Aku tidak akan menolaknya. Kepadamu, murid-murid-Ku, Aku serahkan pekabaran kemurahan ini. Hal itu akan diberikan kepada orang-orang Yahudi dan orang kafir—mula-mula kepada Israel dan kemudian kepada segala bangsa, bahasa dan kaum. Semua orang yang percaya akan dikumpulkan di dalam satu sidang”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 24.
Amanat Agung itu sangatlah jelas: “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Mat. 28:19). Jadi, itu adalah benar-benar satu perintah untuk pergi ke tempat lain, teristimewa ke bangsa-bangsa lain.
“Perintah Injil adalah piagam misionaris yang besar dari kerajaan Kristus. Murid-murid itu harus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk jiwa-jiwa, memberikan kepada semua orang undangan kemurahan. Mereka tidak seharusnya menunggu orang-orang untuk datang kepada mereka; mereka harus pergi kepada orang-orang dengan pekabaran mereka”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 24.
“Dalam dunia kita ini banyak yang lebih dekat kepada kerajaan Allah daripada yang kita sangkakan. Dalam dunia yang gelap karena dosa Tuhan mempunyai banyak permata, kepada siapa Ia akan memimpin pesuruh-pesuruh-Nya. Di mana-mana ada mereka yang mau berdiri untuk Kristus. Banyak orang akan menghargai kebijaksanaan Allah melebihi sesuatu keuntungan duniawi, dan akan menjadi pembawa terang yang setia.... Meyakini bahwa jalan Petrus adalah kegenapan yang langsung dari rencana Allah, dan bahwa prasangka dan sifat menyendiri mereka berlawanan sama sekali dengan roh Injil, mereka memuliakan Allah, mengatakan ‘Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.’ Dengan demikian, tanpa pertentangan, prasangka telah dihancurkan, sifat menyendiri yang didirikan atas kebiasaan berabad-abad telah ditinggalkan, dan jalan terbuka untuk Injil dimasyhurkan kepada orang-orang kafir”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 119-121.
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi:
1. Bagaimanakah Anda mendefinisikan kata “misi” ketika Anda mengaplikasikan hal tersebut dalam kehidupan Anda pribadi?
2. Dalam cara apakah Anda bisa mengekspresikan misi dalam sikap dan tingkah laku Anda sehari-hari? Bagaimanakah Anda bisa menjadi lebih berorientasi pada misi dalam tugas-tugas Anda sehari-hari?
3. Berapa penting bagi kita untuk mengevaluasi hati kita dan mencari kuasa dari atas untuk disucikan dari prasangka terhadap mereka yang berbeda dengan kita?
Komentar
Posting Komentar