Pemuridan: Fokus dari Misi

Pemuridan: Fokus dari Misi

Bacalah Matius 28: 16-20. Elemen-elemen pemuridan apa sajakah yang dapat Anda temukan dalam ayat ini?

Matius 28: 16-20 menyatakan tentang mandat Kitab Suci, yang biasanya dikenal dengan istilah Perintah Agung (Mat. 28: 18-20), di mana di dalamnya Yesus memerintahkan pengikut-pengikut-Nya untuk pergi dan memuridkan orang-orang lain, mengajarkan mereka dalam iman, dan memasukkan mereka dalam perkumpulan (lihat juga Mrk. 16:15, 16; Luk. 24: 44-49; Yoh. 20: 21-23; Kis. 1: 8).

Komponen-komponen dasar dari Matius 28: 16-20 bisa dilihat dari empat aspek yang sederhana berikut ini: (1) Yesus memerintahkan murid-murid-Nya pergi ke Galilea untuk bertemu dengan-Nya (Mat. 28: 16), (2) Yesus datang kepada mereka dan menyatakan otoritas dan kekuasaan-Nya (Mat. 28: 18), (3) Yesus kemudian mengutus murid-murid-Nya untuk melakukan satu tugas yang khusus yaitu, memuridkan (Mat. 28: 19, 20), dan yang terakhir, (4) Yesus berjanji untuk menyertai murid-murid-Nya sampai kesudahan zaman (Mat. 28: 20).

Pemuridan adalah fokus utama dari Perintah Agung itu, dan itu juga merupakan tugas utama dari misi. Secara literal, dalam bahasa asli Yunani, permulaan dari Matius 28: 19 mengatakan, “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku Ungkapan “karena itu” memberikan landasan bagi perintah tersebut berdasarkan apa yang baru saja disampaikan Yesus kepada mereka dalam Matius 28: 18: Kuasa, otoritas, dan kedaulatan Yesus—semuanya ini datang dari kemenangan yang diperoleh dalam kebangkitan-Nya.

Adalah penting untuk digarisbawahi bahwa satu-satunya kata kerja aktif dengan penekanan pada kata perintah dalam Amanat Agung ini adalah “jadikan murid.” Ajarkan setiap orang, baptiskan mereka, dan bagikan ajaran Yesus ke seluruh dunia adalah merupakan ciri khas dari proses pemuridan. Dalam ayat ini Yesus dengan jelas sedang mengarahkan murid-murid-Nya pada satu tujuan: Pemuridan. Hal ini benar-benar merupakan satu dari ayat-ayat yang berhubungan dengan misi di seluruh Kitab Suci. Ayat ini berakhir dengan janji Yesus untuk terus menyertai pengikut-pengikut-Nya.

Sangatlah jelas, Perintah Agung itu ditujukan bukan hanya kepada murid-murid pada situasi tertentu pada waktu itu. Mereka tidak akan bisa pergi ke “seluruh bangsa” dengan kekuatan mereka sendiri untuk menjalankan misi baru yang diberikan yaitu pemuridan. Untuk itu, perintah itu bersifat sangat universal dalam jangkauannya: setiap pengikut Yesus Kristus yang sejati haruslah terlibat dalam kegiatan pemuridan. Lebih jauh lagi, pekabaran yang disampaikan yaitu Injil yang kekal dari Yesus Kristus ditujukan untuk seluruh dunia, tanpa batasan geografis, sosial, dan juga suku.

Misi yang dimaksud adalah untuk “menjadikan murid.” Bagaimanakah perintah dari Guru kita ini memengaruhi cara Anda hidup dan melayani sesama? Apakah yang dapat Anda lakukan untuk lebih terlibat dalam panggilan yang diberikan kepada Anda untuk dikerjakan?


Komentar