ORANG MAKEDONIA BERSUKACITA KARENA MENYANGKAL DIRI

ORANG MAKEDONIA BERSUKACITA KARENA MENYANGKAL DIRI

"Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan" (2 Korintus 8: 1, 2).

Hampir semua orang percaya di Makedonia miskin dalam harta dunia, tetapi hati mereka meluap dengan kasih bagi Allah dan kebenaran-Nya, dan mereka memberikan dengan senang hati untuk menyokong pekabaran Injil. Bila pengumpulan yang umum diambil di jemaat-jemaat bukan Yahudi untuk meringankan orang-orang Yahudi yang percaya, kedermawanan orang-orang bertobat di Makedonia diberikan sebagai teladan untuk jemaat-jemaat yang lain. Menulis kepada orang-orang percaya di Korintus, rasul itu menarik perhatian kepada "kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus."

Kerelaan untuk berkorban di pihak orang-orang Makedonia yang percaya datang sebagai akibat penyerahan diri yang sungguh-sungguh. Digerakkan oleh Roh Allah, mereka "memberikan diri mereka kepada Allah," maka mereka dengan rela memberikan dengan leluasa dari harta mereka untuk menyokong pekabaran Injil. Tidak perlu mendesak mereka untuk memberi; agaknya, mereka bersuka dalam kesempatan untuk menyangkal diri mereka sendiri malahan keperluan benda-benda dengan maksud untuk menunjang keperluan orang-orang lain. Bila rasul itu hendak menahan mereka, mereka meminta dengan sangat kepadanya untuk menerima persembahan mereka. Dalam kesederhanaan dan ketulusan mereka, dan di dalam kasih akan saudara-saudara, dengan senang mereka menyangkal diri sendiri, dan dengan demikian berkelimpahan dengan buah-buah kebajikan—Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 288, 289.

Komentar