Khotbah Singkat Yefta : Kepercayaan dan Tanggung Jawab dalam Janji Kepada Tuhan


"Kepercayaan dan Tanggung Jawab dalam Janji Kepada Tuhan"

Pendahuluan:

Selamat pagi/siang/malam, saudara-saudara sekalian. Hari ini, kita akan menggali makna dan pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah Yefta yang terdapat dalam Kitab Hakim-hakim di Alkitab. Kisah Yefta mengajarkan kita tentang kepercayaan kepada Tuhan dan tanggung jawab kita dalam memenuhi janji kepada-Nya.

I. Latar Belakang Kisah Yefta

Kisah Yefta dapat kita temukan dalam Kitab Hakim-hakim, khususnya dalam Hakim-hakim 11. Yefta adalah seorang hakim di Israel yang terpilih oleh Tuhan untuk memimpin bangsa Israel dalam pertempuran melawan musuh mereka, bani Amon.

II. Janji Yefta kepada Tuhan

Yefta membuat sebuah janji kepada Tuhan sebelum berperang melawan bani Amon. Dalam Hakim-hakim 11:30-31, Yefta berjanji kepada Tuhan, "Jika Engkau memberikan bani Amon ke dalam kuasa saya, maka siapa saja yang pertama kali keluar dari pintu rumah saya untuk menyongsong kedatangan saya ketika saya kembali dalam damai dari bani Amon, akan menjadi milik Tuhan, dan saya akan mempersembahkan dia sebagai korban bakaran."

III. Kepincangan dalam Janji

Yefta memenangkan pertempuran melawan bani Amon, dan ketika ia kembali ke rumahnya dalam damai, anak perempuannya yang pertama kali keluar untuk menyambutnya. Yefta terkejut dan sedih karena janjinya kepada Tuhan. Namun, ia memenuhi janjinya kepada Tuhan dengan kesedihan yang dalam.

IV. Pelajaran yang Dapat Kita Ambil

a. Kepercayaan kepada Tuhan: Kisah Yefta mengingatkan kita akan pentingnya memiliki kepercayaan kepada Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Yefta mempercayai Tuhan dalam pertempuran dan dalam janji yang ia buat. Demikian pula, kita harus percaya kepada Tuhan dalam semua hal yang kita lakukan.

b. Tanggung Jawab terhadap Janji: Yefta, meskipun dengan berat hati, memenuhi janjinya kepada Tuhan. Ini mengingatkan kita bahwa kita harus memikul tanggung jawab terhadap janji-janji kita kepada Tuhan. Tuhan adalah Allah yang setia dan kita harus memenuhi apa yang kita janjikan kepada-Nya.

c. Kebijaksanaan dalam Janji: Kita juga harus belajar dari kesalahan Yefta. Sebelum membuat janji kepada Tuhan, kita harus berhati-hati dan memikirkan konsekuensinya. Kita harus memastikan bahwa janji kita sesuai dengan kehendak Tuhan.

Penutup:

Kisah Yefta adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kepercayaan kepada Tuhan dan tanggung jawab dalam memenuhi janji kepada-Nya. Mari kita selalu berusaha hidup dengan integritas, memercayai Tuhan dalam setiap langkah hidup kita, dan memenuhi janji-janji kita kepada-Nya. Tuhan setia dan layak menerima pengabdian kita. Terima kasih, dan mari kita terus mencari Tuhan dalam hidup kita. Amin.

Komentar