ISRAEL SANGAT BERSUKACITA KARENA MEMLIKI SEORANG RAJA


ISRAEL SANGAT BERSUKACITA KARENA MEMLIKI SEORANG RAJA

"Lalu pergilah seluruh bangsa itu ke Gilgal dan menjadikan Saul raja di sana di hadapan TUHAN di Gilgal, dan mereka mempersembahkan di sana korban keselamatan di hadapan TUHAN, dan bersukarialah di sana Saul dan semua orang Israel dengan sangat" (1 Samuel  11: 15).

Untuk maksud ini Samuel telah mengumpulkan orang banyak di Mizpa.

Doa dilayangkan untuk memohon pimpinan Ilahi; kemudian menyusul upacara yang khidmat untuk membuang undi. Dengan tenang orang banyak yang sedang berhimpun itu menunggu hasilnya. Suku bangsanya, keluarganya, dan rumah tangganya berturut-turut dinyatakan, dan kemudian Saul, bin Kisy, telah ditunjuk sebagai pribadi yang terpilih, Tetapi Saul tidak berada di antara orang banyak itu. Dibebani oleh suatu perasaan tanggung jawab yang besar yang segera akan jatuh ke atas bahunya, dengan diam-diam ia telah menarik diri dari tempat itu. Ia dibawa kembali kepada perhimpunan itu, yang mengamat-amati dia dengan rasa bangga dan puas bahwa ia adalah seorang yang mempunyai pembawaan sebagai seorang raja serta agung dan "dari bahu ke atas lebih tinggi daripada setiap orang sebangsanya." Samuel sendiri, pada waktu menghadapkan dia kepada perhimpunan itu berseru, "Kamu lihatkah orang yang dipilih Tuhan itu? Sebab tidak ada seorang pun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu." Dan sebagai sambutan terdengar dari antara orang banyak itu satu teriakan kegembiraan yang lama dan kuat, "Hidup raja!" ....

Sementara orang banyak itu pada umumnya telah siap mengakui Saul sebagai raja mereka, ada satu pihak yang jumlahnya besar yang menentang .... Di dalam keadaan seperti ini Saul merasa tidak layak menduduki martabat yang agung ini. Sambil meninggalkan Samuel untuk mengurus pemerintahan itu seperti sebelumnya, ia kembali ke Gibea .... Di tempat kediamannya di antara dataran-dataran tinggi Benyamin dengan diam-diam ia telah menyibukkan dirinya dengan tugas-tugas sebagai seorang petani, dan membiarkan peneguhan wewenangnya kepada Allah ....

Sekarang Samuel bermaksud agar satu perhimpunan bangsa diadakan di Gilgal, agar di sana kerajaan itu secara umum diteguhkan kepada Saul. Hal ini dilakukan, "dan mereka mempersembahkan di sana korban keselamatan di hadapan Tuhan, dan bersukarialah di sana Saul dan semua orang Israel dengan sangat—Alfa dan Omega, jld. 2, hlm. 252-255.

Komentar