HANA, KARENA TUHAN MENGABULKAN DOANYA
"Lalu berdoalah Hana, katanya: 'Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu'"
(1 Samuel 2: 1).
"Berdirilah Hana .... Kemudian bernazarlah ia, katanya: TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya'" (1 Samuel 1:9, 11).
Doa Hana dikabulkan; ia menerima pemberian yang untuknya ia telah berdoa dengan sungguh-sungguh. Apabila ia melahirkan anak itu, ia menamai dia Samuel-"Aku telah memintanya dari pada TUHAN." Segera setelah anak itu cukup besar untuk berpisah dari ibunya, ia menggenapi janjinya. Ia mengasihi anaknya itu dengan segala kasih sayang dari hati seorang ibu; hari demi hari, apabila ia memperhatikan kesanggupannya yang semakin bertambah, dan mendengarkan percakapannya yang bersifat kekanak-kanakan itu, kasihnya menjadi lebih dalam lagi kepadanya. Dia adalah anak lelakinya satu-satunya, pemberian surga yang istimewa; tetapi ia telah menerima dia sebagai satu harta yang diserahkan kepada Tuhan, dan ia tidak mau menahan dari Pemberi itu apa yang menjadi milik-Nya.
Sekali lagi Hana pergi bersama dengan suaminya ke Silo, dan mempersembahkan kepada imam, di dalam nama Allah, pemberian yang indah itu, sambil berkata, "Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN" ....
Hati ibu itu dipenuhi oleh kesukaan dan pujian, dan ia rindu untuk mencurahkan rasa syukurnya kepada Allah, Roh ilham datang ke atas dirinya, "lalu berdoalah Hana, katanya:
"Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN" —Alfa dan Omega, jld. 2, hlm. 198, 199.
Komentar
Posting Komentar