Mengobarkan Perdamaian
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Ef. 6:10-20; 1 Ptr. 4: 1; 1 Ptr. 5: 8; Yes. 59: 17; Yes. 52: 8-10; 1 Tes. 5: 16-18.
Ayat Hafalan: “Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah”
(Efesus 6: 16, 17).
Dalam renungan klasik karya John Bunyan, The Pilgrim ’s Progress, ditulis ketika berada di penjara, Christian dikawal ke dalam gudang senjata istana dan ditunjukkan “segala macam perabotan [persenjataan], yang telah Tuhan sediakan bagi para peziarah, seperti pedang, perisai, ketopong, baju zirah, semua doa, dan kasut yang tidak akan usang. Dan di sini sudah cukup untuk memperlengkapi sebanyak mungkin orang untuk pelayanan kepada Tuhan, seperti ada bintang-bintang di surga bagi khalayak ramai.” Sebelum Christian pergi, dia kembali dikawal ke gudang senjata di mana “mereka memperlengkapi dia dari kepala hingga kaki sebagai bukti [yang tak dapat ditembus] jangan sampai, mungkin, dia harus bertemu dengan serangan di jalan.”
Tulisan Bunyan pada tahun 1678 mengenang sebuah dokumen yang ditulis sekitar 1.600 tahun sebelumnya oleh Rasul Paulus, Surat kepada jemaat di Efesus, yang juga disusun di penjara. Di dalamnya Rasul Paulus membayangkan pasukan besar, gereja, mengunjungi gudang senjata Tuhan dan menyesuaikan diri dengan panoplia Ilahi, istilah Yunani untuk baju besi yang menutupi penuh dari ujung kepala sampai ujung kaki. Gudang senjata Tuhan memiliki cukup persenjataan terbaik bagi setiap pasukan-Nya untuk “dibalut dengan baja dari atas sampai ujung kaki,” saat mereka berangkat untuk mengobarkan kedamaian dalam nama-Nya.
* Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 23 September.
Komentar
Posting Komentar