PARA PEMENANG AKAN MEMILIKI KECAPI TUHAN


PARA PEMENANG AKAN MEMILIKI KECAPI TUHAN

"Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: 'Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!'" (Wahyu 15:2, 3).

Sebelum memasuki kota Allah, Juruselamat menganugerahkan kepada para pengikut-Nya lambang kemenangan dan menyematkan kepada mereka lencana kerajaan. Barisan arak-arakan yang berkilauan itu ditarik ke atas dalam bentuk lekuk segi empat mengelilingi Raja mereka, yang bentuk perawakan-Nya lebih tinggi mengatasi orang-orang kudus dan malaikat, yang wajah-Nya bercahaya kepada mereka penuh dengan kasih yang besar. Rombongan besar umat tebusan yang tak terhitung banyaknya itu menujukan pandangan mereka kepada-Nya, setiap mata memandang kemuliaan Dia yang "tampang-Nya telah dirusakkan lebih dari manusia mana pun dan bentuk-Nya melebihi anak-anak manusia." Di atas kepala orang-orang yang menang, Yesus dengan tangan kanan-Nya sendiri meletakkan mahkota kemuliaan. Ada mahkota bagi setiap orang yang bertuliskan "nama baru," dan tulisan yang berbunyi "Kekudusan bagi Tuhan." Kepada setiap tangan diberikan daun palem kemenangan dan kecapi yang bercahaya. Kemudian, pada waktu pemimpin malaikat memainkan lagu, setiap tangan memetik tali kecapi dengan mahirnya, menghasilkan musik yang bersuara lembut merdu. Kegembiraan yang tidak terkatakan menggetarkan setiap hati, dan setiap suara diangkat dalam pujian syukur, "Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya-dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya-bagi Dialah kemuliaan dan kuasa selama-lamanya. Amin"—Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 681.

Komentar