KARENA DIA MEMIMPIN UMAT-NYA
"Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring, sehingga bunyinya kedengaran sampai jauh" (Ezra 3: 13).
Bercampur dengan musik dan sorak pujian yang terdengar pada hari yang berbahagia itu, ada nada yang sumbang. "Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika peletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka".... Gantinya bersukacita, mereka memelihara pikiran tidak puas dan keputusasaan. Mereka telah melihat kemuliaan Bait Suci Salomo dan mereka menangis oleh sebab kurangnya kemuliaan bangunan yang kini sedang didirikan ....
Sekiranya mereka yang tidak bersukacita pada waktu peletakan batu dasar Bait Suci itu dapat melihat lebih dahulu akibat-akibat kurangnya iman mereka pada hari tersebut, maka mereka akan merasa ngeri. Mereka sedikit saja menyadari beratnya perkataan mereka yang menyatakan tidak setuju dan kecewa; sedikit saja yang mengetahui betapa banyak ungkapan ketidakpuasan mereka akan memperlambat perampungan rumah Tuhan itu—Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 164, 165.
Namun, banyak dari antara jemaat itu, yang imannya lebih besar dan pandangannya lebih luas tidak menyebabkan mereka memandang kekurangan kemuliaan ini dengan perasaan tidak puas. "Sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena kegirangan. Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring, sehingga bunyinya kedengaran sampai jauh"—Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 165.
Komentar
Posting Komentar