Renungan Pagi 3 Februari 2023 - KRISTUS BERBAGI DALAM SUKACITA


 
KRISTUS BERBAGI DALAM SUKACITA

"Ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya" (Amsal 8: 29, 30).

Penguasa alam semesta tidaklah sendirian dalam mengerjakan kebajikan-Nya. Ia mempunyai seorang pembantu-seorang yang bekerja sama yang dapat menghargai akan maksud-maksud-Nya, dan dapat ikut menikmati kesukaan-Nya dalam memberikan kebahagiaan kepada makhluk ciptaan, 'Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.' Kristus, Firman itu, Anak Allah yang tunggal, adalah satu dengan Bapa yang kekal-satu dalam sifat, dalam tabiat, dalam tujuan-satu-satunya pribadi yang dapat turut serta dalam musyawarah serta maksud-maksud Allah. 'Namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.' 'Yang sudah ada dari dahulu kala, dari kekekalan.' Dan Anak Allah itu menyatakan tentang diri-Nya: 'TUHAN memiliki aku sejak awal mula, sebelum Ia menciptakan apa pun. Aku sudah ada dari kekekalan .... Ketika Dia menetapkan dasar-dasar bumi, maka aku ada di sisi-Nya, seperti seorang anak yang dibesarkan-Nya; dan aku setiap hari adalah kesenangan-Nya, bersukacita selalu di hadapan-Nya'— Patriarchs and Prophets, hlm. 34.

Komentar