Renungan Pagi 27 Februari 2023 - UNTUK MENYATAKAN DIRI-NYA KEPADA ORANG YANG RENDAH HATI

UNTUK MENYATAKAN DIRI-NYA KEPADA ORANG YANG RENDAH HATI

"Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu" (Lukas 10:21).

Orang-orang terhormat di dunia ini, serta mereka yang dinamakan orang-orang besar dan budiman, dengan segala pengetahuan yang mereka banggakan, tidak dapat menyelami tabiat Kristus. Mereka menghakimi Dia dari rupa secara lahir, dari kehinaan yang menimpa Dia sebagai manusia. Tetapi kepada para nelayan dan pemungut cukai telah dikaruniakan pengertian untuk melihat Yang Tidak Kelihatan. Murid-murid sekalipun tidak mengerti segala perkara yang hendak dinyatakan Yesus kepada mereka; tetapi sekali-sekali, ketika mereka menyerahkan diri kepada kuasa Roh Kudus, pikiran mereka diterangi. Mereka menyadari bahwa Allah yang berkuasa, yang berpakaian kemanusiaan, ada di antara mereka. Yesus bersukacita karena meskipun pengetahuan ini tidak dimiliki oleh orang budiman dan berpengetahuan, namun sudah dinyatakan kepada orang-orang yang hina ini. Sering tatkala la telah mengemukakan tulisan Perjanjian Lama, dan menunjukkan penggunaan-Nya pada diri-Nya, pekerjaan grafirat-Nya, mereka telah digugah oleh Roh-Nya, dan diangkat ke dalam suasana surga. Mengenai kebenaran rohani yang diucapkan oleh nabi-nabi mereka mendapat pengertian yang lebih jelas daripada para penulisnya yang semula. Sesudah itu mereka mau membaca tulisan Perjanjian Lama, bukannya sebagai ajaran ahli Taurat dan orang Farisi, bukannya sebagai ucapan orang-orang budiman yang sudah meninggal melainkan sebagai suatu wahyu yang baru dari Allah. Mereka memandang Dia 'Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia, tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu'—Alfa dan jld. 6, hlm. 111.


Komentar