DALAM PERSEKUTUAN DENGAN BAPA-NYA
"Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: 'Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak.' Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka" (Kisah Para Rasul 5: 25, 26).
Kristus menemukan penghiburan dan sukacita dalam persekutuan dengan Bapa-Nya. Di sini Dia dapat melepaskan beban hati-Nya dari kesedihan yang meremukkan Dia—Testimonies for the Church, jld. 2, hlm. 202.
Sebagai manusia, Dia merasakan kebutuhan-Nya akan kekuatan dari Bapa-Nya.. Dia telah memilih tempat untuk berdoa. Dia suka mengadakan persekutuan dengan Bapa-Nya dalam kesunyian gunung. Dalam latihan ini, jiwa manusiawi-Nya yang kudus dikuatkan untuk tugas-tugas dan pencobaan-pencobaan hari itu. Juruselamat kita mengenali diri-Nya dengan kebutuhan dan kelemahan kita, dalam hal Dia menjadi pemohon, pemohon setiap malam, mendapatkan dari Bapa-Nya persediaan kekuatan baru, untuk tampil dengan kekuatan dan kesegaran, bersiap untuk tugas dan pencobaan— Testi-monis for the Church, jld. 2, hlm. 201.
Ia belajar firman Allah dan Waktu-Nya yang paling membahagi-akan didapat pada waktu Ia bisa meninggalkan pekerjaan-Nya dan Pergi ke ladang-ladang, merenung di tempat-tempat yang sunyi, menjalin hubungan dengan Allah di kaki gunung atau di tengah-tengah pepohonan di hutan. Sering pada pagi buta Ia ditemukan berada di tempat yang terasing, merenung, menyelidik Kitab Suci, atau sedang berdoa. Dengan nyanyian la menyambut sinar fajar. Dengan lagu-lagu ucapan syukur Ia memeriahkan jam-jam kerja-Nya dan membawa kegembiraan surga kepada orang-orang yang letih dan putus asa—Seri Membina, jld. 4, hlm. 40.
Komentar
Posting Komentar