JURUSELAMAT BERSUKA UNTUK MEMBAWA KETENANGAN DAN KEDAMAIAN
"Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu" (Ibrani 1:9).
Ada banyak yang salah menilai kehidupan dan karakter Kristus.
Mereka berpikir bahwa Dia tidak memiliki kehangatan dan selalu murung, bahwa Dia kaku, keras, dan tidak memiliki sukacita, bahwa seluruh pengalaman keagamaan-Nya selalu diwarnai oleh pandangan-pandangan yang suram.
Sering dikatakan bahwa Yesus menangis, bahwa Ia tidak pernah tersenyum. Juruselamat kita adalah Manusia yang penuh kedukaan dan selalu dalam kesedihan, karena Dia membuka hati-Nya untuk semua kesengsaraan manusia. Tetapi meskipun hidup-Nya penuh penyangkalan diri dan dibayangi dengan rasa kepahitan dan keprihatinan, jiwa-Nya tidak hancur. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi kesedihan dan penyesalan, tetapi ekspresi damai yang menenangkan. Hatinya adalah pancaran air kehidupan, dan ke mana pun Dia pergi. Dia membawa kelegaan dan kedamaian, sukacita dan kegembiraan— Langkah kepada Kristus, hlm. 206, 207.
Komentar
Posting Komentar