MALAIKAT MELINDUNGI DAN MENUNTUN KITA
'Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan" (Keluaran 23:20).
Mereka yang telah membiarkan Iblis untuk menggoda mereka harus melakukan upaya untuk membebaskan diri dari kuasanya. Tetapi ketika mereka mulai bekerja untuk diri mereka sendiri, maka para malaikat Tuhan yang telah mereka dukakan akan datang untuk menyelamatkan mereka. Iblis dan para malaikatnya tidak mau kehilangan mangsanya. Mereka bertarung dan bertempur dengan malaikat suci, maka terjadilah konflik yang sengit. Tetapi jika mereka yang telah berbuat salah terus memohon, dan dengan kerendahan hati yang dalam mengakui kesalahan mereka, malaikat yang unggul dalam kekuatan akan menang dan merenggut mereka dari kuasa malaikat jahat—Testimonies, jld. 1, hlm. 301.
Pekerjaan ibu sering kali dianggap sebagai pelayanan yang tidak penting. Ini adalah pekerjaan yang jarang dihargai. Yang lain hanya tahu sedikit tentang banyaknya beban seorang ibu. Hari-harinya dipenuhi dengan tugas-tugas kecil, semuanya membutuhkan usaha yang sabar, pengendalian diri, hikmat, kebijaksanaan, dan cinta yang rela berkorban; namun dia tidak bisa membanggakan apa yang telah dia lakukan sebagai pencapaian besar. Dia hanya menjaga berbagai hal di rumah berjalan dengan lancar. Dia merasa tidak melakukan apa-apa. Tetapi ternyata tidak demikian. Malaikat surgawi memperhatikan ibu yang diganggu kesusahan itu, memperhatikan beban yang dia pikul dari hari ke hari. Namanya mungkin belum pernah terdengar di dunia, tetapi itu tertulis dalam buku kehidupan Anak Domba—Counsels to Teachers, hlm. 144.
Walaupun para penguasa dunia ini tidak mengetahuinya, namun sering dalam majelis-majelis mereka malaikat-malaikat telah menjadi juru bicara. Mata manusia telah memandang kepada mereka, telinga manusia telah mendengarkan imbauan-imbauan mereka, bibir manusia telah menentang anjuran-anjuran mereka dan mengejek nasihat-nasihat mereka. Tangan-tangan manusia telah menyambut mereka dengan celaan dan kekejaman—Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 666.
Komentar
Posting Komentar