LANGIT TIDAK TERUKUR: APALAH MANUSIA ITU
'Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?' (Mazmur 8: 4, 5).
Manusia telah menjadi begitu rusak oleh dosa sehingga mustahillah baginya, dalam dirinya sendiri, untuk menjadi selaras dengan Dia yang keadaan-Nya suci serta penuh kebajikan. Tetapi Kristus, setelah menebus manusia dari hukuman, dapat memberikan kuasa Ilahi untuk dipersatukan dengan usaha manusia. Dengan demikian ... anak-anak Adam yang berdosa itu sekali lagi bisa menjadi "anak-anak Allah"—Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 63.
Alam memberi kesaksian tentang Allah. Pikiran yang suka menerima, yang dibawa ke dalam hubungan dengan mukjizat dan rahasia alam semesta, tidak bisa lain kecuali mengakui pekerjaan kuasa Ilahi. Bukan oleh tenaganya yang ada pada bumi ini bumi menghasilkan kekayaannya, dan tahun demi tahun terus-menerus bergerak di seputar matahari. Tangan yang tidak kelihatan menuntun planet dalam perjalanannya di angkasa raya. Suatu kehidupan yang bersifat rahasia mengisi segenap alam-suatu kehidupan yang menunjang dunia yang tidak terhitung banyaknya di angkasa yang tak terukur, yang hidup dalam serangga kecil yang terapung dalam angin sepoi kemarau, yang mengayun sayap burung layang-layang, dan memberi makan kepada anak burung gagak yang berteriak, yang menjadikan kuncup mekar serta bunga berubah menjadi buah—Seri Membina Keluarga, jld. 3, hlm. 87, 88.
Pada saat-saat yang datang kepada semua orang tersebut, ketika hati lesu dan pencobaan sangat menekan ... maka di manakah keberanian dan keteguhan bisa ditemukan seperti dalam pelajaran yang Allah minta supaya kita pelajari dari bintang-bintang dalam perjalanan mereka yang tidak mendapat kesukaran?—Seri Membina Keluarga, jld. 3, hlm. 103.
Komentar
Posting Komentar