KITA AKAN MENDIRIKAN RUMAH

 


KITA AKAN MENDIRIKAN RUMAH

"Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga' (Yesaya 65:21).

Di bumi yang dijadikan baru, orang-orang yang ditebus akan terlibat dalam pekerjaan dan kesenangan yang membawa kebahagiaan kepada Adam dan Hawa pada permulaan dahulu kala. Kehidupan Eden akan dihidupkan, kehidupan di taman dan kebun—Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 314.

Di sana manusia akan dipulihkan kepada martabat kerajaan-nya yang hilang, dan golongan makhluk-makhluk yang lebih rendah kembali akan mengetahui kekuasaannya; yang ganas menjadi lemah lembut, dan pemalu menjadi penuh percaya diri. Di sana akan dibukakan kepada pelajar sejarah pengetahuan yang ruang lingkupnya tak terbatas dan kekayaan yang tak dapat diungkapkan. Di sini, dari kedudukan yang menguntungkan dari Firman Allah, kepada pelajar telah diberikan pandangan bidang sejarah yang luas, dan boleh mendapat sebagian pengetahuan mengenai prinsip-prinsip yang mengatur rentang peristiwa-peristiwa manusia. Tetapi pandangannya masih samar-samar dan pengetahuannya tidak sempurna. Nanti sesudah dia berdiri di dalam terang kekekalan maka segala sesuatu akan tampak dengan jelas—Seri Membina Keluarga, jld. 3, hlm. 282.

Di sana saya melihat rumah-rumah yang sangat mulia, yang tampaknya keperak-perakan, ditopang oleh empat tiang yang terbuat dari mutiara yang sangat mulia dipandang mata. Rumah-rumah inilah yang akan didiami oleh orang-orang kudus. Pada setiap rumah terdapat rak emas. Saya melihat banyak dari orang-orang kudus ini masuk ke dalam rumah-rumah ini, menanggalkan mahkota mereka yang berkilau-kilauan dan meletakkannya di atas rak itu, kemudian keluar ke kebun dekat rumah itu untuk mengerjakan sesuatu dengan tanahnya; tetapi bukan seperti yang kita lakukan dengan tanah di bumi ini, sama sekali tidak. Suatu terang yang mulia bercahaya di sekeliling kepala mereka .... Berikut saya melihat sebuah kebun yang penuh dengan rumput yang tinggi, sangat indah dipandang mata; berwarna hijau dan memantulkan warna perak dan emas, seakan dengan megah mengalun untuk memasyhurkan kemuliaan Yesus sebagai raja—Tulisan-Tulisan Permulaan, hlm. 50, 51.


Komentar