DIA TELAH MEMPERSIAPKAN SEBUAH KOTA BAGI MEREKA

"Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karenaIatelah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka" (Ibrani 11:16).

Setelah penghakiman atas orang-orang jahat yang sudah mati itu selesai, maka pada akhir seribu tahun, Yesus meninggalkan kota itu, dan orang-orang kudus serta dengan barisan pasukan malaikat mengikuti-Nya. Yesus turun di atas sebuah gunung besar, yang segera setelah kaki-Nya menyentuhnya, terbelah dua dan menjadi sebuah dataran yang sangat luas.

Kemudian kita memandang ke atas dan melihat kota besar dan indah itu, dengan dua belas dasar, dan dua belas pintu gerbang, tiga pada setiap sisi, dan seorang malaikat pada setiap pintu. Kita berseru, "Kota itu! kota besar itu! sedang turun dari Allah yang di surga!" Dan kota itu turun dengan segala kemuliaan dan kebesarannya yang menyilaukan dan mengambil tempat di atas lembah yang telah disediakan Yesus untuk itu—Tulisan-Tulisan Permulaan, hlm. 415.

Ketika nabi itu memandang orang-orang yang ditebus tinggal di Kota Allah, bebas dari dosa dan dari segala tanda-tanda kutuk, dalam kebahagiaan ia berseru, "Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia."

"Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu,

Tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu Engkau akan menyebutkan tembokmu 'Selamat,'

Dan pintu-pintu gerbangmu 'Pujian' ....

Nabi itu menangkap bunyi musik di sana, dan nyanyian, jenis musik dan nyanyian yang hanya terdengar dalam khayal dari Allah, tidak ada telinga fana yang telah pernah mendengarnya atau pikiran fana telah membayangkannya .... "Dengan suara nyaring mereka bersorak-sorai, demi kemegahan Tuhan, mereka memekik"—Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 313, 314.


Komentar