PARA PEMENANG DUDUK DI ATAS TAKHTA-NYA

"Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya' (Wahyu 3: 21).

Lengan abadi Tuhan melingkari jiwa yang meminta bantuan-Nya, betapapun lemahnya jiwa itu. Hal-hal yang berharga dari perbukitan akan binasa; tetapi jiwa-jiwa yang hidup untuk Tuhan, yang tidak tergerak oleh kecaman, tidak juga oleh karena tepuk tangan, akan tinggal selamanya bersama-Nya. Kota Tuhan akan membuka gerbang emasnya untuk menerima dia yang belajar selama di bumi untuk bersandar pada Tuhan untuk mendapat bimbingan dan kebijaksanaan, untuk kenyamanan dan harapan di tengah kehilangan dan penderitaan. Nyanyian malaikat akan menyambutnya di sana, dan baginya pohon kehidupan akan menghasilkan buahnya— Testimonies, jld. 4, hlm. 328.

Peringatan tentang hidup Anda akan tertulis dalam buku catatan; dan, jika engkau akhirnya menjadi seorang pemenang, akan ada jiwa-jiwa yang diselamatkan melalui upaya Anda, dengan penyangkalan diri, perkataan yang baik dan kehidupan Kristen yang konsisten. Dan ketika pahala akhirnya dibagikan kepada semua orang karena pekerjaan mereka telah dilakukan, jiwa-jiwa yang ditebus akan menyebut engkau diberkati, dan Tuan itu akan berkata, "Baik sekali perbuatanmu, hai hamba yang baik dan setia," "masukkanlah ke dalam sukacita Tuhanmu"— Testimonies, jld. 3, hlm. 246, 247.

"Mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan akan memerintah bersama-sama dengan Dia seribu tahun lamanya"

Dengan bersekutu bersama Kristus mereka menghakimi orang-orang fasik, membandingkan tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan mereka dengan buku peraturan, Alkitab, dan memutuskan setiap kasus sesuai dengan perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan oleh seseorang—Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 698.

Sesudah orang-orang suci diubahkan kepada keadaan yang tidak akan binasa dan diangkat bersama-sama dengan Yesus, setelah mereka menerima kecapi mereka, jubah mereka, dan mahkota mereka, serta masuk ke kota itu, barulah Yesus dan orang-orang suci itu duduk dalam penghakiman— Tulisan-Tulisan Permulaan, hlm. 99.


Komentar